Pasca-anjloknya KA Argo Bromo Anggrek, Dirut KAI Pastikan Jalur Aman dan Ketepatan Waktu Dijaga

Pasca-anjloknya KA Argo Bromo Anggrek, Dirut KAI Pastikan Jalur Aman dan Ketepatan Waktu Dijaga Salah satu kereta api yang sedang dalam proses perbaikan. Foto: KAI

BANGSAONLINE.com - Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyebut jalur kereta api di sekitar lokasi anjloknya KA Argo Bromo Anggrek telah dinyatakan aman dan dapat dilalui. 

Ia menjelaskan, perjalanan kereta tetap dijaga ketepatan waktunya meskipun sempat dilakukan pembatasan kecepatan sementara. Didiek menambahkan, KAI tetap memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang dalam proses pemulihan jalur dan layanan.

Jalur di sekitar Stasiun Pegadenbaru, Subang, yang sebelumnya terdampak telah dinormalisasi sejak Sabtu (2/8/2025) pukul 10.57 WIB. Kendati demikian, kecepatan kereta sempat dibatasi hingga 20 km/jam, lalu dinaikkan menjadi 60 km/jam.

"Kami terus mengupayakan normalisasi agar lintas tersebut kembali ke kecepatan normal, ke 120 km per jam. Tentu saja mengutamakan aspek keselamatan," kata Didiek saat konferensi pers, Minggu (3/8/2025).

Ia menegaskan, penilaian kelayakan jalur tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengawasan intensif. Diungkapkan pula, kerugian akibat insiden ini belum bisa dihitung secara rinci oleh KAI.

"Dalam kondisi sekarang, (fokus-red) kami akan terus meningkat pelayanan, terutama keselamatan, karena kereta api sudah menjadi modal transportasi pilihan masyarakat," ucapnya.

Sebanyak 80 perjalanan kereta api terpaksa dibatalkan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek pada Jumat (1/8/2025). Gangguan juga sempat berlangsung selama 19 jam 10 menit di jalur lintas utara Jawa.

Selain pembatalan, beberapa perjalanan dialihkan melalui jalur selatan via Kroya–Bandung dan jalur tengah via Tegal. Dampak paling signifikan dirasakan pada tanggal 1 dan 2 Agustus, sementara pada 3 Agustus layanan berangsur pulih.

Terkait penyebab anjlokan, Didiek menjelaskan investigasi masih dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama tim internal KAI. Ia menyebut kereta buatan tahun 2023 dan rel R54 di lokasi kejadian dalam kondisi modern dan bukan material lama.

"Dan pengelasan pun bukan pengelasan thermit lagi, sehingga kenyamanannya sudah terjaga. Dan kita nyatakan kalau memang layak dilewati dengan kecepatan 120 (km/jam-red), itu betul-betul (melalui-red) asesmen beberapa tahap," paparnya.

Ia menambahkan, pemeriksaan struktur rel terus dilakukan untuk memastikan tidak ada keausan tersembunyi. Penilaian kelayakan jalur dilakukan secara rutin dan tak ada jalur yang dilewati jika tidak memenuhi syarat keselamatan. (rom)