Gelar Khotmil Qur'an, Bupati Kediri: Bakal Ada Bandara Mau Tak Mau Ada Wisatawan dan Dunia Malam

Gelar Khotmil Qur KH. An’im Falahudin Mahrus, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Wabup Kediri Dewi Mariya Ulfa, dan KH. Nasir Badrus. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati baru Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengawali pemerintahannya dengan acara religius. Yaitu khotmil Quran. Namun bupati yang akrab disapa Mas Bup Dhito itu mengingatkan bahwa di Kediri bakal ada bandara udara yang otomatis mendatangkan , sehingga mau tidak mau akan ada .

Rabu (10/3/2021) tadi malam, Dhito menutup rangkaian acara Khotmil Qur’an bertempat di Pendopo Kabupaten Kediri yang terletak di sebelah timur Alun-alun Kota Kediri.

Baca Juga: Bersama Ketua DPW PKS Jatim, Mas Dhito Panen Melon di Greenhouse Kandat

Khotmil Qur'an adalah kegiatan membaca Al-Qur'an yang dimulai dari surat Al-Fatihah hingga surat An-Naas yang bisa dilakukan secara berurutan, yakni mulai dari juz 1 hingga juz 30, atau dilakukan secara serentak atau bersamaan yakni 30 juz dibagi sesuai jumlah peserta. Khotmil Qur'an disebut juga dengan khataman Qur'an.

Di hadapan para pengasuh pondok pesantren, tokoh ulama, dan Gawagis, Mas Bup Dhito menyampaikan, bahwa nantinya sebagian besar keputusan terkait pemerintahannya akan diambil di Pendopo Kabupaten Kediri ini.

“Saya, Mbak Wabup, dan Pak Sekda berinisiasi untuk membuka pemerintahan baru dengan Khotmil Qur’an. Nanti keputusan pemerintahan daerah Kabupaten Kediri kebanyakan akan diambil di dalam pendopo ini,” terang Mas Bup, Rabu (10/3) malam.

Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting

Menurut Mas Bup Dhito, ini akan menjadi sejarah baru. Sebab sebelumnya segala bentuk keputusan bupati dan pembahasannya dilakukan di Kantor Bupati Jl. Soekarno Hatta Katang Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

“Lalu kedua, memang tidak bisa dipungkiri dalam proses perjalanan sampai hari ini banyak sekali hal yang saya dapatkan. Salah satu contohnya ini harus saya sampaikan, saat saya memutuskan dengan Mbak Wabup, guru madin harus mendapatkan insentif setiap bulannya. Sekarang teknisnya sedang kita kaji supaya bisa langsung diterima kepada guru-guru Madin,” jelas Bupati termuda se-Indonesia ini.

Ia mengungkapkan kenangannya saat menerima amplop berisi uang Rp. 50 ribu. “Kemudian dalam hati saya memutuskan, bila ditakdirkan memimpin Kabupaten Kediri, kesejahteraan guru Madin akan diperhatikan,” katanya.

Baca Juga: Kampanye di Kunjang Kediri, Cabup Dhito Bakal Perjuangkan Pembangunan SMA Negeri

Selain itu, Mas Bup menyampaikan bakal selalu membuka ruang untuk diskusi demi kemajuan Kabupaten Kediri.

“Lalu nanti adanya bandara pasti ada dampak sosial. Yang saya maksudkan adalah mau tidak mau pasti akan datang, maka akan ada yang disebut kehidupan . Nah ini yang harus kita batasi. Makanya saya dan Mbak Wabup akan terus dekat dan berdiskusi dengan tokoh agama supaya dampak sosial ini bisa diantisipasi. Di antaranya dengan Khotmil Qur’an nanti kita agendakan secara rutin,” imbuh putra Menseskab Pramono Anung ini.

Sedangkan KH. Nasir Badrus, mewakili ulama, dalam sambutannya berharap agar pendopo ini dijadikan pusat Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Secara pribadi Gus Nasir titip Kabupaten Kediri agar tidak kalah dengan kabupaten dan kota lainnya.

Baca Juga: Dukung Mas Dhito, Gus Kautsar Siap Ditoto

"Terima kasih telah memikirkan intensif untuk guru madin. Kita hanya berdoa, semoga Kabupaten Kediri menjadi lebih baik dan selalu mencintai ulama. Semoga ditata dan diberi kekuatan oleh Allah. Pendopo sudah lama tidak digunakan untuk pondok. Saya berkeinginan acara Maulid Nabi, Nuzulul Qur’an, dan lainnya digelar di pendopo ini," ujar pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah, Purwoasri itu.

Sedangkan KH. An’im Falahudin Mahrus, Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, melihat pasangan dan Mbak Dhewi ini memilik semangat tinggi karena merupakan kaum muda. Ia berharap ke depanya Kabupaten Kediri akan jauh lebih maju.

“Masyarakat di Kabupaten Kediri berharap semoga cepat berkembang dan sejahtera. Saya sangat mengapresiasi kinerja dan Mbak Dewi telah memulai kepemimpinan dengan mengadakan Khotmil Qur’an bersama para masyayikh dan pengasuh Ponpes se-Kabupaten Kediri,” terang Gus An’im, yang juga anggota DPR RI Dapil VI dari Fraksi PKB itu.

Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat

Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Sekda Dede Sujana, KH. Umar Faruq (Ponpes Al-Falah Ploso yang juga Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Kediri), serta sejumlah ulama sepuh lainnya. (adv/kominfo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO