Masjid Baitussholihin, Masjid Kuno di Sidoarjo yang Masih Gunakan Jam Matahari

Masjid Baitussholihin, Masjid Kuno di Sidoarjo yang Masih Gunakan Jam Matahari Kesan tua masjid Baitussholihin terlihat dari masih adanya jam matahari di depan masjid.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Masjid Baitussholihin terletak di Dusun Sawah, Desa Kedung Cangkring, Kecamatan Jabon, . Merupakan satu-satunya masjid yang masih tergolong kuno, karena untuk menentukan waktu salat masih menggunakan jam matahari.

Masjid di kawasan terdampak luapan lumpur Lapindo di Porong ini masih digunakan sembahyang. Meski di sekitar masjid tidak ada permukiman warga. Masjid tua yang sudah tiga kali dirombak ini terletak di sisi selatan tanggul penahan lumpur.

Kesan tua masjid Baitussholihin terlihat dari tempat wudlu di samping masjid. Di situ terdapat kolam air berukuran 1,5 x 4 meter. Terdapat beberapa gayung untuk berwudlu.

Kesan kuno yang lain adalah masih adanya jam matahari di depan masjid.

"Jam ini abadi. Waktu salat Dzuhur dan Asar bisa ditentukan lewat kemiringan bayangan cahaya dari besi di tengah ini,” kata Mudzakir, selaku takmir masjid Kamis (15/4/2021).

Kalau kita melintas di jalur alternatif dari Desa Mindi Porong ke arah Timur menuju Kecamatan Jabon, kita pasti melewati masjid ini. Keberadaanya sangat mencolok. Bagaimana tidak, kanan kiri masjid ini hanya semak dan tanah kosong.

Sebelum lumpur panas menyembur Bulan Mei tahun 2006 silam, tempat ini merupakan kawasan padat penduduk. Namun setelah munculnya semburan lumpur. Warga pun pindah setelah ganti rugi tuntas dan meninggalkan masjid ini.

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO