BangsaOnline - Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menilai ucapan
anggota Komisi III Bambang Soesatyo yang mengungkap dipermudahnya
Komjen Budi Gunawan (BG) menjadi calon Kapolri oleh DPR sangat tidak
berdasar. Menurut Eva, penunjukan seorang Kapolri mutlak kewenangan
seorang presiden yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
tentang Polri.
"Saya rasa soal penunjukan itu otoritas seorang
presiden. Jadi bisa saja orang mempresentasikan, orang berteori, dan
seterusnya beranggapan seperti apa. Tapi saya rasa itu salah," kata Eva
saat dihubungi merdeka.com, Minggu (22/2).
Eva
justru mempertanyakan ocehan Bambang. Padahal dengan berkomentar seperti
itu menurut Eva, politikus Golkar tersebut malah membongkar aibnya
sendiri kepada masyarakat.
"Pernyataan pak Bambang Soesatyo seperti itu malah membuka aib sendiri. Mau menjebak malah sepertinya dia yang kejebak," kata Eva.
Eva
menyesalkan sikap yang ditunjukkan wakil bendahara umum Golkar
tersebut. Menurut Eva persoalan kisruh Kapolri sudah selesai sehingga
dia meminta agar Bambang tak lagi mengungkit-ngungkit persoalan
tersebut.
"Penunjukan Kapolri itu sangat otonom seorang presiden.
Saya yakin pak Jokowi tak apa yang dianggap bener dan apa yang harus
dilakukan. Silakan masyarakat yang menilai. Toh sekarang sudah ada
keputusannya, sekali lagi enggak usah nengok ke belakang sekarang fokus
saja pada pengajuan calon baru dan doakan semuanya terbaik," pungkasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo membuka rahasia alasan Komjen Budi Gunawan
terkesan mudah diloloskan di DPR. Menurut Bambang parlemen sudah
menyadari sejak awal bahwa pengajuan nama BG bukan ditunjuk langsung
oleh Presiden Joko Widodo, tapi lebih untuk mengakomodir kehendak partai
pendukung, yaitu PDIP.
Alasan itulah, membuat DPR melempar balik
bola yang dilempar oleh Jokowi terkait putusan BG menjadi Kapolri. Para
legislator tahu bahwa Jokowi mengharapkan BG ditolak oleh DPR.
"Alasannya, sejak awal kami sadar jadi alat. Presiden tidak kehendaki Budi Gunawan
tapi karena ada desakan khusus, desakan utama yang harus diakomodir
calon Kapolri tunggal BG," kata Bambang dalam diskusi bertajuk 'Babak
Baru KPK VS Polri' yang digelar di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News