SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah berkantor di Kelurahan Bubutan, Wali Kota Eri langsung meninjau penyekatan di beberapa titik perbatasan kota. Setidaknya ada dua titik yang dikunjunginya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), yakni penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya dan di Bunderan Waru depan Mal City of Tomorrow (CITO).
Penyekatan dilakukan bagi pengendara dari luar kota yang masuk ke Surabaya, selain wilayah aglomerasi, sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Tiba di lokasi penyekatan Jembatan Suramadu, Wali Kota Eri disambut sosok pocong beserta kerandanya. Namun, pocong tersebut adalah petugas kepolisian yang mengenakan kostum pocong. Melihat itu, ia mengaku terkejut sekaligus mengapresiasi inovasi yang dimiliki oleh Polrestabes Tanjung Perak.
"Karena pendekatan yang kita gunakan adalah persuasif. Semua ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Siapa pun yang masuk di Kota Surabaya harus menjaga prokes, jangan sampai terjadi lonjakan kasus," katanya, Sabtu (23/5/2021).
Ia menjelaskan, bagi pengendara dari luar Surabaya tetapi belum membawa bukti surat bebas Covid-19, maka mereka wajib rapid antigen di tempat. Sedikitnya ada 34 pengendara dari Madura yang telah di-rapid antigen. Dari angka itu, dua orang dinyatakan reaktif dan dibawa ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Meski nantinya penyekatan ini sudah tidak ada, namun ia berharap pada saat masuk Surabaya, warga sudah tahu harus membawa surat keterangan bebas Covid-19. Selama ini Satgas Covid-19 Kota Surabaya dan satgas yang terbentuk di masing-masing RT/RW, saling gotong-royong berjuang demi memutus penyebaran wabah dunia tersebut.
"Kalau ada orang yang pulang mudik, maka RT harus tahu dan melaporkan sehingga tetap karantina di rumah masing-masing. Alhamdulillah dengan adanya satgas tingkat RT kepatuhan warga juga tinggi," ungkapnya.
Berdasarkan pantauannya hingga hari ini, belum ditemukan lonjakan kasus pasca libur lebaran di Surabaya. Untuk pasien yang isolasi di Hotel Asrama Haji (HAH), sekitar 20-23 kasus.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Setelah dari lokasi penyekatan pertama, Eri bersama rombongan bergeser ke lokasi berikutnya, yaitu di Bunderan Waru, Surabaya. Ia memastikan sesuai dengan arahan pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah pusat, bahwa akan selalu menjaga daerah. Serta terus menekankan agar tak sampai terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pusat, dan provinsi supaya Surabaya tidak melonjak. Teman-teman dari polrestabes juga memantau mobil luar bawa surat bebas atau tidak. Tentu kami berharap agar pandemi di Surabaya segera hilang," tutup Eri. (dra/rev)
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News