Penyelesaian Palestina, ​Presiden Jokowi Diminta Kontak Presiden Erdogan, Satukan Hamas dan Fatah

Penyelesaian Palestina, ​Presiden Jokowi Diminta Kontak Presiden Erdogan, Satukan Hamas dan Fatah Anis Matta. foto: ist.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai peran Indonesia dalam menyelesaikan persoalan masih bersifat normatif.

Karena itu, diperlukan langkah lebih konkret lagi dalam mendukung kemerdekaan dan mengakhiri penjajahan zionis Israel.

Baca Juga: Bersama Gapura dan Owner Bawang Mas Group, Ribuan Masyarakat di Pamekasan Doakan Palestina

Hal itu disampaikan Anis Matta menanggapi pidato Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam Debat Umum Sidang Pleno ke-67 Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat (21/5/2021), saat Halal bi Halal dan Dialog tentang di Gelora Media Centre, Jakarta, Jumat (21/5/2021) lalu.

"Menyangkut masalah apa yang dilakukan pemerintah, secara normatif cukup. Tapi tidak sesuai dengan ukuran Indonesia yang besar, sebagai negara muslim terbesar di dunia," kata Anis Matta dalam keterangannya, Minggu (23/5/2021).

Menurut Anis Matta, ada dua langkah lebih efektif yang harus dilakukan pemerintah dalam mendukung kemerdekaan . Yakni memediasi kelompok-kelompok pejuang di dan meningkatkan peran signifikan bagi umat Islam.

Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran

"Bersama Turki, Indonesia bisa memediasi dan memfasilitasi kelompok-kelompok pejuang , Hamas dan Fatah untuk bersatu. Peran mediasi malah dilakukan Rusia, Rusia aktif mediasi karena memiliki aliansi dengan Iran yang mendukung kelompok perlawanan di ," katanya.

Dalam penyelesaian persoalan , lanjutnya, yang berperan aktif seharusnya Turki dan Indonesia, bukan Rusia dan Iran. Sebab, Turki adalah pemimpin kawasan, sedangkan Indonesia adalah negara dengan penduduk Islam terbesar dunia dan model Islam moderat.

"Jadi Turki sebagai pemimpin kawasan di sana, Indonesia bisa berperan sangat signifikan bagi dunia Islam untuk melakukan negosiasi multilateral mendukung kemerdekaan bangsa dan misi menjaga perdamaian di Yerusalem," ujarnya.

Baca Juga: Di Penghujung Jabatan Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Gebuki Mafia Tanah

Anis Matta berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa berkomunikasi dengan Presiden Turki untuk memulai memobilisasi diplomasi global dalam menyelesaikan persoalan dan mendukung kemerdekaan .

"Negara-negara Eropa dan Amerika saat ini perlu dibantu, apalagi di tengah krisis global saat ini. Mereka tidak tahu apa yang dilakukan dalam menyelesaikan persoalan . Indonesia bisa membuka pembicaraan dengan Turki untuk melakukan diplomasi internasional," tegasnya.

Seperti diketahui, Menlu Retno LP Marsudi dalam Sidang Pleno ke-67 Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat (21/5/2021), mengemukakan sejumlah langkah untuk mencapai solusi dari ketegangan Israel dan .

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Hadiri Upacara HUT ke-79 TNI

Dalam Sidang Pleno yang berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat ini, Menlu RI menegaskan kehadirannya ke Markas Besar PBB adalah demi kemanusiaan, demi keadilan masyarakat .

Seperti dikutip dari Anadolu Agency, Menlu menyampaikan, Indonesia meminta Majelis Umum PBB menghentikan kekerasan, membentuk tim internasional di Yerusalem.

Indonesia menekankan upaya negosiasi untuk mengakhiri pendudukan Israel di harus segera dilakukan, setelah gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.

Baca Juga: Setahun Tragedi Genosida, API Palestina Jatim Bakal Gelar Aksi di Surabaya dan Malang

Indonesia juga meminta PBB memastikan akses bantuan kemanusiaan ke , serta mendorong dimulainya negosiasi multilateral yang kredibel.

Peran lain Indonesia dalam diplomasi global adalah menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa Ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai dan Al-Quds Ash-Sharif pada tanggal 7 Maret 2016, di Jakarta.

KTT ini berhasil melahirkan Deklarasi Jakarta yang memaparkan komitmen dari para pemimpin negara-negara anggota OKI untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam menyelesaikan konflik . Juga disepakati peningkatan bantuan finansial untuk dan mendukung program 'Satu Muslim Satu Dollar'.

Baca Juga: Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO