Di Bojonegoro, Tikus Laku Rp 2.000 Per Ekor

Di Bojonegoro, Tikus Laku Rp 2.000 Per Ekor BERBURU TIKUS. Sosialisasi lomba berburu tikus kepada perwakilan desa di Pendopo Kecamatan Kanor, Rabu (2/6/2021). (foto: ist)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro membuat terobosan lomba berburu tikus. Lomba itu guna mengendalikan banyaknya hama tikus yang telah menyerang tanaman, khususnya padi milik para petani.

Kepala Bidang Tanaman, Pangan, dan Hortikultura Dinas Pertanian Bojonegoro Zaenal Fanani menjelaskan, lomba berburu tikus ini merupakan program baru untuk mengendalikan hama tikus pascaadanya larangan keras menggunakan jebakan tikus beraliran listrik di sawah petani. Lomba ini terbuka untuk masyarakat umum di wilayah Bojonegoro yang desanya memiliki kelompok tani.

"Peraturan bupati (perbup) sudah turun beberapa bulan lalu terkait pelarangan penggunaan listrik untuk jebakan tikus di sawah. Kami harap perbup itu dipatuhi oleh masyarakat, dan mari kita ikuti program lomba berburu tikus ini," ujar Zaenal Fanani saat memberikan sosialisasi lomba kepada perwakilan desa di Pendopo Kecamatan Kanor, Rabu (2/6/2021).

Konsep lomba berburu tikus itu yakni para petani bisa menangkap tikus sebanyak-banyaknya di sawah, kecuali tikus anakan (baru lahir). Selanjutnya hasil tangkapan tikus bisa diserahkan kepada kelompok tani masing-masing desa yang mengikuti program lomba tersebut untuk didata. Bahkan, tikus hasil tangkapan petani itu akan dihargai senilai Rp2.000 per ekornya.

"Kami siapkan hadiah senilai Rp50 juta bagi kelompok tani pengumpul terbanyak," jelas Zaenal Fanani.

Dia menyebut, berbagai cara dalam upaya pengendalian hama tikus telah dilakukan bersama para petani, misalnya memberi makan tikus yang dicampur racun maupun pengadaan alat pengasapan untuk gropyokan tikus. Namun berbagai upaya belum membuahkan hasil yang maksimal, sehingga pihaknya mencoba program baru tersebut.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO