SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa hasil sequencing sample Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya, ada 3 orang pria terkonfirmasi positif Covid-19, dengan mutasi virus yang berasal dari India. Varian baru tersebut masuk dalam tipe delta B1.617.2 yang ditemukan dari penyekatan yang dilakukan di Suramadu.
Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim bersama Forkopimda Jatim dan Forkopimda Kabupaten Bangkalan serta Forkopimda Kota Surabaya dengan cepat melakukan langkah tindak serta mengindentifikasi kasus-kasus tersebut dan memastikan bahwa pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 yang telah bermutasi tersebut sudah diisolasi secara khusus.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Salurkan 258 Beasiswa Prestasi dan 1.342 Bantuan Operasional Pendidikan
Dua di antara ketiga pasien dengan mutasi virus baru dirawat di RS Lapangan Indrapura. Sedangkan, satu orang lainnya dirawat di RS di Bojonegoro.
"Kami pastikan pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 varian mutasi delta tersebut diisolasi dengan baik agar tidak menyebar. Segera setelah mengonfirmasi kasus ini, kami langsung melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran kasus ini baik dari segi testing, tracing, treatment maupun edukasi," ujar Khofifah dalam rilisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (15/7/2021).
Khofifah menambahkan, guna mencegah penyebaran kasus Covid-19 varian delta tersebut, Pemprov Jatim bersama tim Kodam dan Polda serta tracer Kabupaten Bangkalan telah melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bangkalan.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
"Jadi hingga kini, kami terus lakukan genomic surveilance aktif untuk memetakan pola mutasi di Jawa Timur, melakukan tracing dan isolasi massal di daerah kantong infeksi Covid-19, demi memastikan kasus mutasi tersebut tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain," terang orang nomor satu di Jatim itu.
Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dan Polda Jatim untuk melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura sejak tanggal 5 Juni 2021. Dalam program kolaborasi tersebut, telah dilakukan secara kumulatif sebanyak 31.578 orang yang telah dilakukan swab antigen, dengan hasil 668 positif antigen dengan hasil akhir 362 kasus dengan hasil swab PCR positif.
Terkait edukasi Covid-19 pada warga Bangkalan, Forkopimda Jawa Timur saat ini juga telah menggandeng para para kiai, tokoh agama maupun tokoh-tokoh masyarakat yang dipercaya oleh warga Bangkalan untuk menyampaikan pesan kewaspadaan dan mengajak warga untuk patuh pada protokol kesehatan dan ikut segera dalam program vaksinasi.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
"Tetap waspada dan mari saling dukung dan mengingatkan. Dengan upaya 5 M, pembatasan mobilitas dan percepatan vaksinasi Insyaallah kita bisa melewati pandemi ini," ujarnya.
Menurut data yang ada, saat ini kondisi ICU di Madura sudah relatif terkendali di bawah standar WHO yakni 60%. Penurunan tren BOR ICU Covid-19 dari yang sebelumnya pernah mencapai 63% persen pada 07 Juni 2021, menjadi 38 persen pada 13 Juni 2021. Sedangkan BOR isolasi Covid-19 turun dari 90% pada 07 Juni 2021 menjadi 82 persen pada 13 Juni 2021.
Berdasarkan data nasional per 13 Juni 2021, kumulatif konfirmasi pasien positif corona di Bangkalan berjumlah 2.244 dengan 43 penambahan kasus baru. Konfirmasi dirawat berjimlah 483 orang, atau 21,52 persen dari jumlah terkonfirmasi.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Konfirmasi pasien meninggal mencapai 221 orang, atau 9,85 persen dari total konfirmasi. Di sisi lain, mereka yang sembuh berjumlah 1.540 orang, atau 68,63 persen dari total pasien terkonfirmasi Covid-19.
Sebagai informasi per 13 Juni 2021, Kabupaten Bangkalan tercatat 4 kecamatan zona merah, 13 zona oranye, dan 1 zona kuning. Zona merah yaitu kecamatan Arosbaya, Geger, Klampis dan Bangkalan. Zona oranye antara lain Sepuluh, Tanjunh Bumi, Galis, Blega, Modung, Kwanyar, Labang, Kamal, Socah, Burneh, Tanah Merah, Tragan, serta Konang. Sedangkan zona kuning terdiri dari Kokop saja. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News