Pemkot Surabaya Sulap Lapangan Tembak Jadi Rumah Sakit Pasien OTG Covid-19

Pemkot Surabaya Sulap Lapangan Tembak Jadi Rumah Sakit Pasien OTG Covid-19 Petugas dari berbagai satgas langsung didatangkan untuk membersihkan Lapangan Tembak Kedung Cowek.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya bersama jajaran pemkot terus melakukan berbagai upaya menangani lonjakan kasus Covid-19. Yang terbaru, lapangan tembak di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, akan dijadikan rumah sakit lapangan untuk merawat warga yang akan isolasi mandiri.

Awalnya, Eri didampingi Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Kepala BPB Linmas Irvan Widyanto, dan juga Kepala Bagian Humas Febriadhitya Prajatara meninjau lapangan tembak tersebut.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Mereka lalu meninjau beberapa ruangan di sana. Ternyata, banyak ruangan yang sangat luas dan sangat cocok untuk dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19. Akhirnya, tanpa berpikir panjang, Eri memastikan bahwa lapangan tembak yang direncanakan bertaraf internasional itu sangat cocok untuk dijadikan rumah sakit lapangan menampung pasien Covid-19, terutama yang masih gejala ringan.

Setelah itu, ia langsung menghubungi sejumlah kepala perangkat daerah untuk menerjunkan semua satgasnya demi membersihkan dan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri di gedung tersebut. Tak lama kemudian, satgas dari DKRTH, DPRKPCKTR, dan satgas dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, ditambah satgas dari Dinas Pemuda dan Olahraga, dan beberapa satgas lainnya berdatangan untuk menyiapkan lapangan tembak itu menjadi rumah sakit lapangan penanganan Covid-19.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Selain satgas, sejumlah kepala perangkat daerah hingga staf-stafnya juga berdatangan. Eri pun memberikan arahan untuk membersihkan dan memperbaiki beberapa ruangan. Bahkan, di beberapa ruangan juga ditambah fasilitasnya. Akhirnya, lapangan tembak itu benar-benar akan ‘disulap’ menjadi rumah sakit lapangan untuk merawat pasien Covid-19.

Ia menyampaikan bahwa pada hari ini di Surabaya banyak yang melakukan isolasi mandiri. Bahkan, ia juga memastikan banyak yang ingin masuk ke Hotel Asrama Haji ketika sudah terpapar Covid-19 untuk melindungi keluarganya masing-masing.

"Hari ini di asrama haji yang antre sudah 700 orang, sehingga hari ini kita membuat tempat untuk rumah sakit lapangan isolasi mandiri, seperti di Asrama Haji itu," katanya, Sabtu (3/7/2021).

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

"Nantinya, di tempat itu juga akan ada perawatnya dan lapangan tembak di Kedung Cowek itu terus ditata untuk mempersiapkan rumah sakit lapangan itu. Setidaknya, ada empat tempat yang sangat lebar dan luas yang bisa dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19 itu. Dari depan pintu masuk, dari bawah itu akan ada tempat IGD, setelah itu baru dimasukkan ke kamar-kamar. Kemungkinan hari Senin sudah bisa dioperasionalkan," jelas Eri.

Eri menegaskan tidak ingin ada warga Surabaya yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Maka ia pun memastikan, akan melakukan apapun untuk kepentingan warga Surabaya. “Yang penting warga Surabaya sehat dan terbebas dari Covid-19. Semua yang dimiliki oleh pemkot akan kita manfaatkan untuk melayani warga, termasuk gedung ini,” ujarnya.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Mereka yang akan dirawat di rumah sakit lapangan itu adalah pasien OTG atau gejala ringan, karena khusus yang sudah sesak napas dan sudah parah akan langsung dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang masih gejala ringan bisa dirawat di tempat tersebut karena ada dokter yang bertugas di sana.

Kapasitas rumah sakit yang sedang disiapkan itu sekitar 500 lebih. Namun, jumlah itu masih dihitung kembali, karena prosesnya masih terus dilakukan penataan, apalagi masih ada beberapa ruangan yang bisa dipergunakan lagi. “Tapi nanti kita pastikan lagi dengan bed jumlahnya berapa, nanti insyallah kita pastikan, tapi daya tampungnya sekitar 500 lebih,” tutup Eri. (dra/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO