PPKM Darurat, SMK Kesehatan Bina Husada Gelar Proses Belajar Mengajar Daring

PPKM Darurat, SMK Kesehatan Bina Husada Gelar Proses Belajar Mengajar Daring SMK Kesehatan Bina Husada gelar proses kegiatan mengajar secara daring.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Selama masa pemberlakuan PPKM Darurat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bina Husada Kabupaten Pamekasan menerapkan proses kegiatan belajar mengajar secara daring.

"Kami biasanya mulai pembelajaran tingkat SMK 45 menit per jampel (jam pelajaran). Namun, sekarang kita ubah menjadi 20 menit per jampel, dan dalam sehari ada 8-9 jampel," ungkap Kepala SMK Kesehatan Bina Husada Pamekasan, Achmad Sutrisno, pada BANGSAONLINE.com, Sabtu (17/07/2021).

Baca Juga: Pelajar SDN Tamberuh 2 Terdampak Sengketa Lahan antara Pemkab Pamekasan dengan Pemilik Tanah

Belajar mengajar daring tersebut dijalankan pihaknya sejak tahun ajaran baru, yakni tanggal 12 juli 2021 lalu, sesuai dengan surat edaran pemerintah daerah dan arahan pemerintah pusat.

"Alhamdulillah sudah dilakukan sejak awal tahun pelajaran. Kalau ditanya sampai kapan, kami menunggu instruksi lebih lanjut, atau jika pandemi Covid-19 mulai menurun," terang dia.

Secara teknis, ia mengatakan kegiatan belajar mengajar secara daring berjalan dengan baik. Ia Achmad Sutrisno mengakui ada siswa yang senang, dan juga ada yang kurang senang dengan pola daring tersebut.

Baca Juga: Disdik Sumenep Segera Terapkan Sistem Zonasi di PPDB Jenjang SD Sederajat

"Karena mau tidak mau, pembelajaran secara langsung atau tatap muka jauh lebih efektif dalam penyerapan materi oleh siswa, tetapi kondisi (pandemi) ini membuat daring pilihan paling memungkinkan untuk proses pendidikan berlanjut," ujar Sutrisno.

Ia juga tak menampik adanya kendala teknis selama pola , di antaranya penyerapan materi praktikum yang kurang sempurna, serta kendala sinyal bagi siswa-siswa yang ada di pelosok. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya proses pembelajaran.

"Karena mata pelajaran di sekolah kejuruan ada yang harusnya dengan praktikum dan laboratorium, jadi tidak bisa dilaksanakan optimal hanya dengan daring," tukasnya.

Baca Juga: 20 Siswa SD di Pamekasan Alami Keracunan Massal

Ia berharap situasi pandemi segera membaik, sehingga proses pembelajaran siswa kembali normal. "Karena kondisi daring ini jauh dari keinginan semua pihak dalam hal pembelajaran yang efektif dan baik untuk para siswa," pungkasnya. (pmk/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO