JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi II DPRD Kota Probolinggo ke Jombang dalam rangka studi banding terkait penanganan Covid-19 di Kota Santri ternyata tetap dilaksanakan.
Rencana kunker memang sempat dibatalkan, lantaran rombongan Komisi II DPRD Kota Probolinggo tersebut belum melakukan swab antigen. DPRD Jombang mensyaratkan rombongan kunjungan dari luar daerah harus melampirkan hasil swab antigen.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
"Memang kemarin sempat ada pembatalan. Karena kami belum melakukan swab antigen. Layanan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo tutup. Kita akhirnya melakukan swab secara mandiri di Rumah Sakit Dharma Husada Kota Probolinggo," ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo, Sibro Malisi saat di Gedung DPRD Jombang, Kamis (05/08/21).
Dikatakan Sibro, hasil swab mandiri itu, semua rombongan Komisi II negatif Covid-19. Oleh sebab itu, kunker tersebut tidak jadi dibatalkan alias dilanjutkan.
"Kunjungan ke Jombang ini dalam rangka studi banding penanganan Covid-19, utamanya tentang penyaluran bantuan sosial (bansos). Karena kami menilai Jombang ini daerah yang konsisten memberikan bantuan ke masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: 30 Anggota DPRD Kota Probolinggo Resmi Dilantik
Disinggung alasan tetap melaksanakan kunker di tengah PPKM level 4, Sibro mengungkapkan ada kewajiban yang sudah diamanatkan dalam APBD. Oleh sebab itu, pihaknya ingin memastikan bahwa alokasi yang ada di Kota Probolinggo minimal pro kepada masyarakat.
"Kita memastikan anggaran yang sudah dialokasikan ini benar-benar tersampaikan pada masyarakat, sehingga kita melakukan studi referensi di Jombang ini," ujarnya.
Terpisah, Ketua DPRD Jombang Mas'ud Zuremi membenarkan adanya kunjungan dari DPRD Kota Probolinggo tersebut. Menurutnya, ada berbagai hal yang ditanyakan oleh rombongan Komisi II DPRD Kota Probolinggo. Pertama, soal penyekatan di Jombang masih ada atau tidak, serta pembatasan sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Serahkan Nota Keuangan ke Dewan
Kemudian yang ditanyakan lagi, soal penanganan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19. "Ya kita jelaskan bahwa di Jombang juga ada isoman (isolasi mandiri). Mereka ditampung di rumah sehat yang ada di masing-masing kecamatan. Lokasinya di sekolah," terangnya.
DPRD Kota Probolinggo juga menayakan apakah pada APBD 2021, Jombang masih mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19. Kepada rombongan, Mas'ud menjelaskan secara panjang lebar. Termasuk masih adanya alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. (aan/rev)
Baca Juga: Fraksi Gerindra Dorong Pemkot Probolinggo Bangun Sekolah SMP Negeri di Wilayah Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News