PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) didampingi perangkat daerah terkait mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pencegahan Stunting secara virtual di Media Command Centre (MCC) Kota Pasuruan, Senin (23/8/2021).
Rakor tersebut dihadiri oleh jajaran Kementerian Indonesia Maju, para kepala badan dan lembaga pemerintah, para gubernur, bupati, dan Wali Kota se-Indonesia.
Baca Juga: Harapan Plt Wali Kota Pasuruan saat Buka Kongres Asosiasi PSSI
Dalam rapat itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sekaligus Ketua Pengarah Percepatan Penurunan Stunting menugaskan kepada seluruh perangkat daerah kabupaten/kota dan lembaga terkait terutama BKKBN agar melakukan kerja kolaboratif (collaborative working) dalam menurunkan konvergensi stunting.
Tujuannya, memastikan konvergensi antarprogram dapat terealisasi dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa, bahkan hingga ke tingkat rumah tangga sehingga target tersebut bisa berjalan dengan baik.
"Insya Allah sasaran 14 persen pada akhir tahun 2024 akan tercapai," ujar Wapres Ma'ruf Amin saat membuka rakor.
Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96, Ketua GOW Kota Pasuruan Dukung Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas
Dijelaskan, dari 360 kabupaten/kota yang menjadi lokasi prioritas pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah telah menetapkan 154 kabupaten/kota sebagai lokasi prioritas baru.
Wapres meminta agar segera dilakukan penyusunan Rencana Aksi Nasional dengan berdasarkan lima pilar utama, di antaranya Komitmen Politik dan Kepemimpinan Nasional dan Daerah dan Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku, serta Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Masyarakat, Ketahanan Pangan dan Gizi serta Monitoring dan Evaluasi.
Baca Juga: Plt Wali Kota Pasuruan Hadiri Peresmian Kampung Bahari Nusantara di Kelurahan Tambaan
"Rencana Aksi Nasional harus disusun dan disepakati bersama antarkementerian dan lembaga, didiskusikan bersama pakar dan pemangku kepentingan lainnya, serta disosialisasikan kepada para pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah," pungkas Wapres Ma'ruf Amin.
Sebagaimana diketahui, di tengah usaha memulihkan dampak pandemi Covid-19, saat ini pemerintah juga berusaha untuk menurunkan angka prevalensi kondisi balita yang gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupannya atau yang biasa disebut stunting. Percepatan penurunan stunting yang juga termasuk dalam program prioritas nasional ini prevalensinya ditargetkan akan turun menjadi 14% pada tahun 2024. (par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News