SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 18 lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) dimanfaatkan pihak Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKKP) untuk memperkuat ketahanan pangan di masa pandemi ini.
Kepala DKPP Kota Surabaya Yuniarto Herlambang memastikan 18 BTKD tersebut sudah ditanami berbagai tanaman pangan. Di antaranya adalah Kelurahan Sumber Rejo, Sambikerep, Lakarsantri, Kelurahan Jeruk RW 03, Persil 12 RW 13 Kelurahan Kebraon, dan Rusun Warugunung.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Kemudian Kecamatan Wonocolo, Tambak Wedi, Bangkingan, Kutisari Indah Utara, Kutisari Indah Utara VIII Dekat Pasar, Pakal Jalan Kauman, Taman Balas Klumprik, Wonocolo 2, Medokan Asri, Wonocolo 3, serta Medayu Kosaghra Rungkut.
“Sedangkan tanaman pangan yang sudah kami tanam di antaranya ubi kayu, talas, ubi jalar, pisang, padi, jagung manis, sorgum, jagung bisi dan berbagai tanaman lainnya,” kata Herlambang, Senin (30/8/2021).
Ia menjelaskan, pada saat akan membuka lahan BTKD itu, DKPP selalu melibatkan lurah, camat, LPMK dan juga masyarakat. Bahkan, ketika melakukan penanaman pihaknya juga melibatkan masyarakat, sehingga perlahan mereka banyak yang tertarik untuk mengelola lahan BTKD itu.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
"Beberapa lahan BTKD milik pemkot. Benih dan pupuknya dari kita, tapi yang mengelola adalah warga. Kita hanya melakukan pendampingan dan pengecekan secara berkala. Hasil panennya kita bagikan gratis kepada warga sekitar,” tegasnya.
Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya Rahmad Kodariawan memastikan, sebenarnya warga sangat senang dan antusias mengelola lahan BTKD itu untuk lahan pertanian. Ke depan, seperti harapan Wali Kota Surabaya, warga yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), bisa mengelola lahan BTKD ini.
"Untuk itu, kami mengajak kepada warga Kota Surabaya terutama para MBR untuk bersama-sama mengelola lahan BTKD tersebut dan ini untuk ketahanan pangan ke depannya,” tukasnya. (dra/ian)
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News