Demi Efektivitas Kinerja, Ketua GP Ansor Bela Pemkab Situbondo Beli 3 Mobdin Baru Senilai Rp 1,3 M

Demi Efektivitas Kinerja, Ketua GP Ansor Bela Pemkab Situbondo Beli 3 Mobdin Baru Senilai Rp 1,3 M Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Situbondo Yogie Kripsian Sah. (foto: ist)

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Pengadaan mobil dinas baru untuk Bupati Situbondo Karna Suswandi, Wakil Bupati Situbondo Khoirani, serta Ketua PKK Situbondo sebesar Rp 1,3 miliar menuai banyak kritik dari kalangan masyarakat. Namun, tak sedikit pula masyarakat yang mendukung kebijakan pembelian tiga mobil baru tersebut.

Seperti yang diutarakan oleh Ketua Pimpinan Cabang GP Yogie Kripsian Sah. Menurutnya, pembelian mobil baru itu merupakan hal yang wajar, mengingat mobilitas kerja orang nomor satu dan orang nomor dua di Kota Santri Pancasila tersebut sangat padat.

Baca Juga: Gubernur, Bupati dan Walikota juga Bakal Gunakan Mobil Dinas Maung, Berapa Harganya

"Saya kira sangat wajar ya, apalagi Situbondo ini wilayahnya sangat luas, dan intensitas Pak Bupati turun ke bawah menemui rakyatnya sambil bagi-bagi sembako dan bansos di masa pandemi ini sangat padat," ucap Yogie, Jumat (3/9/2021).

Yogie menuturkan bahwa mobil dinas (mobdin) itu tujuannya dalam rangka untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat, sehingga penyelenggaraan pemerintahan berjalan cepat dan tepat sasaran.

"Pada prinsipnya pengadaan mobil dinas itu tidak menyalahi aturan, sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah," terangnya.

Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan

Disinggung bahwa pengadaan mobil tersebut merupakan pemborosan anggaran di masa pandemi, Yogie menjelaskan tentang pentingnya peremajaan barang milik daerah, seperti mobil dinas pejabat. Menurutnya, peremajaan itu penting dilakukan untuk meminimalisir biaya perawatan yang tinggi.

"Tergantung sudut pandang kita, barangkali pemkab memandangnya dari sisi yang lain, jika barang baru itu kan biaya perawatannya minim, jadi itu kan bukan pemborosan, tapi bisa jadi penghematan," ujar Yogie.

Oleh karena itu, ia meminta agar polemik pengadaan mobil baru itu sebaiknya dihentikan, tinggal penggunaannya diawasi saja, apakah fasilitas baru tersebut betul-betul digunakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Situbondo ataukah tidak.

Baca Juga: Komitmen Jadi Rujukan di Wilayah Barat, RSUD Besuki Bangun CSSD dan Belanja Alat Medis

"Yang terpenting mobil dinas tersebut tidak digunakan untuk kepentingan pribadi ataupun kegiatan yang menyimpang, tetapi betul-betul digunakan sebagai penunjang beliau bekerja dalam rangka menyejahterakan masyarakat," pungkasnya. (mur/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO