LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - APBD Kabupaten Lamongan tahun anggaran 2022 bakal diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengungkapkan hal tersebut saat menyampaikan Pengantar Nota Keuangan atas Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Program Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2022 di sidang paripurna DPRD Kabupaten Lamongan, Rabu (22/9).
Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah
“Belanja daerah akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur, khususnya untuk memperbaiki jalan Kabupaten Lamongan yang akan direncanakan pendanaannya melalui skema pinjaman daerah sebesar Rp350 miliar,” ujarnya
Dengan demikian, ia berharap akselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat desa semakin tumbuh dan merata, dengan konektivitas yang bakal ditingkatkan, serta mempercepat mobilitas barang produksi.
Selain itu, kata Yuhronur, pembangunan juga dilakukan pada penyediaan pelayanan dasar dan tersier yang diarahkan untuk mendukung perluasan layanan jaringan air di Babat dan jaringan di wilayah selatan yang merupakan program air bersih Mojo-Lamong maupun Lamongan-Gresik. Sedangkan pelayanan tersier yakni, irigasi yang telah diprogramkan untuk mendukung peningkatan penyediaan sumber air yang dipergunakan untuk pertanian.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Selain infrastruktur, bidang kesehatan masih menjadi perhatian bersama dengan mengantisipasi risiko dampak Covid-19. Melalui testing, tracing, dan treatment, melanjutkan program vaksinasi Covid-19, serta penguatan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan. Sehingga diharapkan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat.
“Kita harus bisa memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk perbaikan dan reformasi sistem kesehatan di Kabupaten Lamongan dengan membenahi fasilitas layanan kesehatan sampai dengan puskesmas, transformasi layanan primer, layanan rujukan, peningkatan ketahanan kesehatan, peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan, serta pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan,” paparnya.
Dalam nota keuangan tersebut disampaikan bahwa pendapatan daerah tahun 2022 diproyeksikan sebesar Rp2,900,519,939,710. Sedangkan belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp3,220,519,939,710. Sehingga terjadi defisit anggaran sebesar Rp320 miliar yang akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati, dengan menjaga keberlanjutan fiskal. (qom/mar)
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News