JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pegawai honorer (TU) di SMKN 5 Jember, Bagus Bayu Harahab, harus mendekam di balik jeruji besi karena mencuri ratusan gawai berupa tablet milik sekolah tempat ia bekerja. Hal tersebut diketahui setelah polsek setempat menyelidiki laporan dari Kepala SMKN 5 Jember.
“Sebelumnya ada laporan dari Kepala Sekolah SMK 5 Sukorambi tentang raibnya kurang lebih 378 tab yang didapat dari bantuan pemerintah. Kemudian kami melakukan penyelidikan, dan akhirnya setelah dilakukan tracing melalui nomor imei, tab itu berhasil diketahui,” kata Kapolsek Sukorambi, AKP Sigit Budiono, Rabu (6/10).
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Hasil penyelidikan, barang tersebut ternyata berada di salah satu konter di Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa.
“Akhirnya kami malakukan langkah-langkah pengecekan nomor imei. Dan setelah dicek, nomor imei-nya sama dengan nomor imei tab milik sekolah SMK 5. Setelah kami tanyakan kepada pemilik konter ia mengaku didapat dari membeli atas nama tersangka Bayu,” tuturnya menambahkan.
Berdasarkan informasi tersebut, akhirnya Unit Kepolisian Sukorambi melakukan penangkapan di rumah tersangka di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Selasa (5/10).
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Menurut pengakuan dari tersangka, ia mengambil tab tersebut sudah sejak empat bulan yang lalu dengan cara mencicil dan ditaruh di dalam tasnya.
“Sekali ngambil ya seisi tas itu pak, kadang lima 5 kadang enam (unit). Dijual kembali dari empat bulan yang lalu,” kata Bayu saat diinterogasi di Polsek Sukorambi.
Bayu memaparkan bahwa ratusan tab yang ia curi itu dijual dengan harga sekitar Rp600-800 ribu. Namun, ia tidak mengakui bahwa dirinya telah mencuri 378 tab milik SMKN 5 Jember, yang diakui hanya 100 unit.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
“Yang pertama di Jalan Jawa, depan SMP 3, dihargai Rp600 ribu. Setelah itu saya coba cari tempat lain di konter Galaxy Jalan Kalimantan laku Rp800 ribu dan akhirnya saya jual di sana semua,” ucap Bayu.
“Saya yakin, saya hanya menggambil 100 unit, sisanya saya tidak tahu,” kata Bayu. (yud/eko/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News