KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pelaku ekonomi harus selalu patuh terhadap protokol kesehatan agar Kota Kediri tetap terjaga di Level 1 PPKM. Dengan demikian perekonomian Kota Kediri bisa terus berjalan.
Hal itu yang terus diingatkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam acara penyerahan bantuan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Kediri Peduli Covid-19, Sabtu (23/10).
Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi
Bertempat di Gedung Serbaguna Kelurahan Setono Pande, Kecamatan Kota Kediri, bantuan diserahkan kepada 153 orang di Kecamatan Kota yang termasuk anggota koperasi di Kota Kediri maupun pelaku usaha yang belum bergabung di koperasi.
Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri, mengungkapkan sudah hampir 2 tahun ada dalam masa pandemi Covid-19 yang mengubah segalanya. Termasuk perekonomian Kota Kediri yang sedikit lesu.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh pelaku ekonomi di Kota Kediri bersama-sama kembali menumbuhkan perekonomian. Pastinya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: Keuntungan Punya Banyak Akun di Akulaku 2024
“Para pelaku ekonomi ini bila tahu pelanggannya tidak melakukan protokol kesehatan harus selalu diingatkan,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh warga Kota Kediri untuk ikut bergabung di koperasi. Ia mengimbau masyarakat yang membutuhkan pinjaman uang agar mendatangi koperasi, tidak pinjam ke rentenir ataupun pinjaman online. Simpan pinjamnya dilakukan di koperasi saja, keuntungannya bisa diputar untuk kesejahteraan semuanya.
"Saya berharap Dekopinda bisa terus mengedukasi seluruh pelaku UMKM di Kota Kediri. Agar tidak pinjam uang ke rentenir atau pinjaman online. Karena pinjam uang melalui rentenir itu sangat mudah sekali. Ini merupakan sebuah tantangan bagaimana agar koperasi bisa lebih cepat dari rentenir atau pinjaman online dalam memberikan pinjaman," imbuhnya.
Baca Juga: Lawan Bank Plecit, Pemkab Sumenep Siapkan Aplikasi Pinjaman Digital
Sementara Ketua Dekopinda Kota Kediri Firdaus menuturkan Dekopinda merupakan wadah dari seluruh gerakan koperasi berbadan hukum di Kota Kediri. Karena melihat banyak para penjual yang terdampak jualannya akibat pandemi Covid-19 ini, maka Dekopinda memberikan bantuan dana ini kepada mereka.
“Harapannya pelaku UMKM yang belum ikut koperasi supaya bisa bergabung di koperasi. Agar mereka tidak menggunakan jasa rentenir lagi dan supaya kehidupannya bisa jauh lebih sejahtera,” katanya.
Ulfa, anggota koperasi RW di Kelurahan Setono Pande yang merupakan salah satu penerima bantuan mengungkapkan selama pandemi Covid-19 terjadi penurunan pada penghasilan pada usahanya. Sebelum pandemi, perempuan yang memiliki usaha warung kopi ini mengaku bisa mendapat kurang lebih 200 ribu dalam sehari. Namun, kini pendapatannya turun hingga 50%.
Baca Juga: Peringati Harkopnas ke-77, Pemkot Kediri Gandeng Dekopinda Gelar Sarasehan Perkoperasian
Penurunan omzet jualannya ini karena adanya pembatasan jam malam sehingga sepi pengunjung. Karena, warung kopinya ramai ketika siang hari saat jam istirahat dan juga saat malam hari. “Diberikannya bantuan ini sangat membantu dan bermanfaat sekali bagi saya,” ujar Ulfa.
Turut hadir dalam acara ini, Camat Kota Arief Cholisudin, Lurah Setono Pande Widyapurna Nur Huda, anggota Dekopinda Kota Kediri dan warga penerima bantuan. (uji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News