JAMBI, BANGSAONLINE.com – Tokoh agama Jambi Sumatra Tengah Dr Haji Umar Yusuf mendukung penuh pernyataan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, yang minta agar pinjaman online (Pinjol) dan judi online segera disetop atau ditutup.
“Negeri kita sudah memprihatinkan. Semua lapisan masyarakat sudah dijamah oleh kecanduan judi online,” kata Umar Yusuf kepada BANGSAONLINE, Jumat (28.6/2024) pagi.
Baca Juga: Pengurus LPBH PWNU Jatim Periode 2024-2029 Komitmen Perangi Mafia Tanah dan Judol
Anggota Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Jambi itu juga mendesak pemerintah agar segera menutup semua judi online dan pinjaman online. Menurut dia, dampak buru judi online dan pinjaman online sudah sangat terasa di masyarakat.
“Sangat memprihatinkan,” tegas Umar Yusuf yang juga anggota Dewan Penasehat LAM Provinsi Jambi.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, menurut Kiai Asep, pemerintah harus bertindak cepat agar masyarakat tak semakin banyak yang menjadi korban.
Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf
“Sudah banyak korbannya,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kepada BANGSAONLINE, Kamis (27/6/2024) malam.
Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu kini sedang berada di Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Kiai Asep minta pemerintah bisa membaca peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Menurut dia, baik judi online maupun pinjaman online sudah banyak sekali korbannya.
Karena itu pemerintah harus responsif dan bertindak cepat. Ia menegaskan bahwa judi online dan pinjaman online telah banyak menyengsarakan rakyat Indonesia.
Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Hadiri Acara Syukuran Sederhana Kemenangan Gus Barra-Rizal di Pilbup Mojokerto
Putra KH Abdul Chalim, salah seorang pendiri NU, itu menilai bahwa judi online hanya memberikan harapan palsu.
“Kan gak ada orang yang berjudi online itu kaya. Yang kaya ya bandarnya,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Menurut dia, semua pemain judi – permainan judi apapun – tak pernah membuat orang kaya. Hanya bandarnya saja yang kaya. Karena mereka pintar menyedot uang rakyat.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Sebaliknya, kata Kiai Asep, justru banyak mudlarat dan kerusakan. Judi online, tegas dia, sama sekali tak memberikan manfaat atau maslahat. Justru menimbulkan kemelararan dan korban kekerasan. Salah satu contohnya kasus polilsi wanita (Polwan) yang membakar hidup-hidup suaminya yang juga polisi di Mojokerto Jawa Timur.
Pinjol juga begitu. “Di Mojokerto seorang warga bunuh diri gara-gara punya hutang pinjol,” kata Kiai Asep.
Karena itu, sekali lagi, Kiai Asep minta pemerintah segera menutup judi online dan pinjaman online.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News