Lawan Bank Plecit, Pemkab Sumenep Siapkan Aplikasi Pinjaman Digital

Lawan Bank Plecit, Pemkab Sumenep Siapkan Aplikasi Pinjaman Digital Indra Wahyudi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Menjamurnya praktik bank plecit atau bank keliling menjadi masalah serius bagi masyarakat kelas menengah ke bawah di Kabupaten Sumenep. Alih-alih menjadi solusi, praktik ini justru memperparah kondisi ekonomi masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep, Indra Wahyudi, mengaku resah dengan mudahnya akses pinjaman dari bank plecit, yang kini semakin digemari, terutama di pedesaan.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Gelorakan Bela Negara, Bupati Sumenep Singgung Isu Geopolitik

Sebagai respons kondisi tersebut, berencana menghadirkan aplikasi peminjaman uang untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjaman dengan bunga yang tinggi.

Data yang dimiliki menunjukkan hampir 30-40 persen masyarakat terlilit oleh rentenir alias bank titil.

"Kami telah berusaha untuk mencari solusi dengan membuat aplikasi peminjaman uang bagi masyarakat kecil itu," ujar Indra, Rabu (14/08/2024).

Baca Juga: Maksimalkan Pengumpulan Zakat, Baznas dan UPZ Sumenep Tingkatkan Kesadaran Masyarakat

Menurutnya, kemudahan proses pinjaman di bank plecit yang tanpa agunan dan cepatnya pencairan uang menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan perbankan. Pemerintah berupaya memberikan layanan pinjaman yang lebih mudah dan aman.

"Dalam upaya ini, kami juga akan menghidupkan koperasi dengan bantuan yang diawasi ketat. Kami akan melakukan digitalisasi dan menghubungkannya dengan Bank BPRS," imbuhnya.

Ia menyampaikan Pemerintah Kabupaten Sumenep sesuai arahan Bupati Achmad Fauzi telah membahas strategi untuk bersaing dengan rentenir dan memudahkan akses koperasi. Harapannya, kepala desa juga akan turut mendukung peluncuran aplikasi ini.

Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu

Sementara Andik, salah satu warga Kecamatan Rubaru, turut prihatin terhadap kebiasaan warga yang kerap meminjam uang kepada rentenir. Parahnya, banyak warga yang kemudian kesulitan untuk membayar cicilannya.

"Hampir setiap Hari Kamis ada saja yang datang ke saya untuk meminjam uang buat setoran mingguan yang petugasnya juga sering berganti-ganti orang," tandasnya. (aln/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO