MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, bertekad untuk mencetak 500 doktor. Menurut dia, pondok pesantren, terutama warga NU, perlu memperbanyak doktor sebagai salah satu syarat menuju pesantren mandiri dan maju sehingga bisa ikut andil dalam mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan, yaitu terwujudnya bangsa Indonesia yang maju, adil, dan makmur.
Pernyataan itu disampaikan Kiai Asep Saifuddin Chalim pada acara launching Samsat OPOP (One Pesantren One Product) Jatim dan pengundian tabungan umroh tahap II dalam rangka Hari Jadi ke-76 Provinsi Jatim di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet, Mojokerto, Sabtu (30/10/2021) malam.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
“Sehingga mereka (500 doktor) bisa menjadi profesor di kampusnya masing-masing dan mereka bisa mencetak doktor dan bisa meningkatkan kualitas di kampus mereka,” tegas pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amantul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.
Peluncuran layanan Samsat OPOP berbasis pesantren kali pertama di Indonesia itu bertema Pesantren Berdaya, Masyarakat Sejahtera. Acara itu ditandai dengan penekanan layar virtual oleh Gubernur Khofifah didampingi Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, KH. Asep Saifuddin Chalim, Kepala Dinas Bapenda Jatim Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno, Kacab PT Jasa Raharja Jatim Hervanka Tri Dianto, Dirut Bank Jatim Busrul Iman, PAUR Samsat Surabaya Utara AKP Mulya Sugiharto, dan Sekjen OPOP Gus Ghofirin.
Selain launching Samsat OPOP, juga dilaksanakan pengundian tabungan hadiah umroh untuk 15 orang wajib pajak patuh. Pemberian hadiah ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang tertib dan taat dalam memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Kiai Asep mengugkapkan bahwa kini di Institut KH Abdul Chalim yang didirikannya sedang membuka program doktor yang memberi peluang seluas-luasnya kepada para kader NU di seluruh tanah air. Bahkan Kiai Asep memberi bea siswa kepada semua kader NU di semua kabupaten dan kota seluruh Indonesia lewat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pegunu). Kiai Asep memang Ketua Umum PP Pergunu.
Kiai Asep juga menceritakan bahwa di pesantren yang diasuhnya, Amanatul Ummah, sedang merintis berbagai usaha untuk semakin mengukuhkan kemandirian, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat, termasuk warga di sekitarnya.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Di antara usaha yang sudah dibuka adalah produksi tempe, tahu, kopi, air mineral, toko swalayan, SPBE, dan sebagainya. Kiai Asep mempersilakan para pengasuh pesantren lain untuk berkunjung, studi banding, sehingga bisa mendapat inspirasi. Ia mengaku sangat senang, jika pesantren lain bisa menyerap pengalaman Amanatul Ummah sehingga sama-sama maju dan mandiri.
“Wamma bini’mati rabbika fahaddits,” kata Kiai Asep. Artinya, bahwa kenikmatan yang diterima dari Allah SWT itu harus diceritakan kepada orang lain agar bisa menginspirasi dan ditiru kebaikan dan keberkahannya.
Bahkan Kiai Asep mengaku akan membangun tempat penginapan setara hotel bintang 3 untuk tempat para peserta pelatihan dari berbagai pondok pesantren seluruh Indonesia.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa upaya usaha di dunia pesantren pernah dimediasi oleh KH Abdul Wahab Hasbullah lewat organisasi Nadhlatut Tujjar. Menurut Khofifah, langkah Kiai Abdul Wahab itu untuk merealisasikan Hadits Yadul ulya khoirun min yadissufla. Yang artinya tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan dibawah (meminta).
Menurut Khofifah, Samsat OPOP Jatim ini selain untuk memberdayakan pesantren dari segi usaha juga untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
"Semakin dekat pelayanan semakin murah," kata gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.
Khofifah juga mengungkapkan bahwa kehidupan peradaban manusia sebenarnya berasal dari Timur Tengah. Kemudian bergerak ke Eropa lalu ke Amerika dan kemudian ke Asia. Cuma yang mampu menangkap secara kreatif justru Korea Selatan.
Khofifah juga menyinggung soal rencana Kiai Asep yang akan membangun International University. Khofifah mengaku memahami pemikiran Kiai Asep, tertuama karena akan memberikan beasiswa ke mahasiswa seluruh negara yang berpenduduk muslim.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Menurut dia, Yaman merupakan negara miskin dibanding Indonesia, tapi sangat dikenal di negara-negara berpenduduk muslim karena memiliki perguruan tinggi yang memberikan beasiswa ke negara-negara berpenduduk muslim.
“Yaman bukan negara kaya, tapi dikenal oleh negara-negara berpenduduk muslim,” kata Khofifah yang Ketua Umum PP Muslimat NU itu
Begitu juga Mesir. Menurut Khofifah, dibanding Indonesia, Mesir juga negara miskin tapi punya Universitas Al-Azhar yang memberikan beasiswa ke negara-negara berpenduduk muslim.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Khofifah sangat mengapresiasi langkah Kiai Asep karena ada format untuk menyemaikan Islam rahmatan lil'alamin.
Gubernur Khofifah juga menyinggung soal literasi digital. Menurut dia, saat ini digitalisasi menjadi tantangan. “Bagaimana menumbuhkan digital skill, digital ethic, digital culture, dan digital safety,” katanya.
Ia mengaku telah menagih soal digital ethic kepada Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Johnny G Plate, agar segera “diselesaikan”. “Saya sudah lama berteman dengan Pak Johnny G Plate,” kata Khofifah tentang menteri dari Partai Nasdem itu. (mma)
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News