BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pertama bersama Solopos Institute di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). Terdapat 29 wartawan se-Jawa Timur mengambil bagian dalam kegiatan ini. Dalam kondisi pandemi Covid-19, seluruh peserta melalui standar protokol kesehatan dengan melakukan tes antigen.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov) Jawa Timur Heru Tjahjono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Ketua AMSI Pusat Wenseaslus Manggut, Ketua AMSI Jawa Timur Arief Rahman, Sekretaris AMSI Jatim Saptini Darmaningrum, Pengurus Pusat AMSI Yatimul Ainun dan Suwarmin serta Tim Penguji dari Solopos Institute.
Baca Juga: Mujibul Choir Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua PWI Lumajang 2024-2027
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menyebut media sebagai tonggak terdepan dalam pembangunan. Tanpa media, informasi keberhasilan pembangunan ini tak akan bisa tersampaikan kepada masyarakat.
"Saya mengucapkan semoga kegiatan uji kompetensi wartawan ini dapat berjalan lancar. Adanya kegiatan ini mudah-mudahan mendapat pelajaran kepada banyak media, karena sekarang media online sangat-sangat berpengaruh," kata Sekdaprov Jatim yang mewakili Gubernur Jatim membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) AMSI Jawa Timur secara virtual di Banyuwangi.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Uji Kompetensi Wartawan di Banyuwangi. Ipuk menyebut, media bagian penting dari perkembangan pemerintahan di daerahnya. Pihaknya berharap kegiatan ini nantinya memberi dampak positif perkembangan Banyuwangi dan Jawa Timur.
Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024
"Karena kita kadang disibukkan dengan berita-berita yang tidak jelas, siapa penulisnya, apa medianya sehingga sangat berdampak terhadap citra suatu daerah. Jadi kami berterima kasih kepada AMSI yang telah menyelenggarakan uji kompetensi wartawan di Banyuwangi. Sehingga dapat memperjelas asal usul kebenaran informasi dan medianya sehingga diharapkan juga dapat mengedukasi kepada masyarakat," ungkapnya.
Ipuk menjelaskan, Banyuwangi saat ini masuk di wilayah kondisi PPKM Level II. Banyuwangi cukup aman dan baik untuk menggelar acara, namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Konferwil AMSI Jatim, Ainun-Amir Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris Periode 2024-2028
"Kami berpesan selaku Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberi kesempatan bagi seluruh penyelenggara maupun peserta di sela kegiatan ini agar bisa jalan-jalan untuk menikmati daerah ini," ujarnya.
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut mengatakan, kegiatan Uji Kompetensi Wartawan ini bagian dari upaya menyehatkan ekosistem di dunia digital. Meskipun dirinya menyebut, AMSI punya agenda besar dan butuh upaya ekstra untuk memperjuangkannya.
"Tantangan besar itu berupa media sustainability. Kita mau nantinya tidak hanya perusahaan medianya yang sustainable, tapi juga wartawan dan jurnalismenya juga sustainable," jelasnya.
Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bupati Banyuwangi Bersama Ratusan Siswa Tanam Pohon Cemara Laut
Wenseslaus Manggut menilai saat ini perlu adanya pembenahan di dunia industri media. Karena, di era disrupsi digital saat ini pembenahan harus menyeluruh tidak hanya di sisi konten, tetapi juga bisnis.
"Karena, landscape baru akibat disrupsi digital saat ini, kue bisnis dunia media tidak hanya bisa dinikmati oleh perusahaan media konvensional seperti yang kita lihat 10 -15 tahun lalu. Tapi, kue bisnis ini bisa dinikmati oleh para blogger, platform, mikro platform dan lainnya," jelasnya.
Melihat kondisi itu, Wenseslaus mengatakan, AMSI memiliki upaya besar untuk menjalankan dan mengembalikan fungsi media ke jalur produksi konten original. Memperbaiki kepercayaan media yang tunduk pada publik, tidak tunduk pada kepentingan bisnis semata.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Sebut Penghargaan Satyalancana Didapat Usai Turunkan Angka Kemiskinan
"Regulasi akan diupayakan bersama stakeholder, ada dari Dewan Pers, kita ada di dalamnya. Kita sudah bertemu dengan unsur pemerintah dalam hal ini Kemkominfo dan Menkopolhukam. Usulan ini mendapat sambutan bagus. Intinya agar ekosistem ini menjadi sehat, dengan tujuan tidak merugikan pihak lain. Kita sudah sepakat dan negara di dunia juga memiliki regulasi yang sama terkait masalah ini," jelas Wenseslaus.
Selain itu, langkah awal AMSI menyikapi hal itu, yaitu setiap media harus memenuhi kewajiban yang ditentukan. Di antaranya standarisasi, yang meliputi pemenuhan administrasi perusahaan.
"Perusahaan harus berbadan hukum pers, terdaftar di dewan pers. Wartawan juga harus lulus uji kompetensi wartawan. Seperti yang dilakukan AMSI ini masuk dalam upaya menjamin keberlangsungan media," ungkapnya.
Baca Juga: Gelar Pelatihan Cek Fakta, Cara AMSI Cegah Hoax Jelang Pemilu 2024
Dalam kesempatan yang sama, Ketua AMSI Jawa Timur Arief Rahman mengatakan, uji kompetensi wartawan bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas pengelolaan media yang berdiri di atas dua kaki, yakni redaksi dan manajemen bisnis. Peningkatan kompetensi wartawan yang merupakan SDM penting di media ini, menjadi titik tumpu pengelolaan media yang berkualitas dan terpercaya.
"Selain kita juga konsen bekerja sama dengan pihak lain seperti Google dan Internews serta lembaga lainnya untuk meningkatkan profesionalitas pengelolaan media. Karena itulah, uji kompetensi ini penting agar kita punya standarisasi SDM media siber. AMSI berkomitmen memberikan kontribusi kualitas SDM di redaksi," kata Arief Rahman.
Baca Juga: Jelang Uji Kompetensi Wartawan, PWI Tuban Gelar Peningkatan Kapasitas SDM Jurnalis
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi dan PT Bumi Suksesindo serta Merdeka Copper and Gold yang mendukung pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan ini,” pungkas Ketua AMSI Jatim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News