JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya menegur langsung politikus Gerindra Fadli Zon. Ini buntut cuitan di twitter yang menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal banjir di Sintang. Teguran disampaikan via Sekretaris Jenderal Gerindra.
"(Yang menegur) Pak Prabowo via Sekjen," kata Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman saat dikonfirmasi, Minggu (14/11).
Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen
Habiburokhman menjelaskan bahwa pernyataan Fadli tidak mewakili fraksi di DPR ataupun partai. Pihaknya meminta maaf apabila pernyataan Fadli itu menimbulkan ketidaknyamanan.
Ia mengatakan, sebagai kader, teguran merupakan hal yang biasa di Gerindra. Habib mengaku juga sering ditegur jika mengeluarkan pendapat yang kurang tepat.
"Sebagai kader Gerindra, adalah hal yang biasa bagi kami jika ditegur apabila ada statement yang kurang tepat. Saya sendiri sebagai Jubir partai sering kena teguran, begitu juga rekan-rekan anggota DPR lainnya," katan Habiburokhman – seperti dikutip CNN.
Baca Juga: Prabowo ke China Bawa Tommy Winata dan Prayogo Pangestu, Siapa Dua Taipan Itu
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon sebelumnya menyindir Presiden Joko Widodo yang lebih memilih menjajal Sirkuit Internasional Mandalika daripada mengunjungi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang sudah terendam banjir selama tiga pekan.
Hal itu dilontarkan Fadli ketika mengutip cuitan Jokowi di Twitter. Dalam cuitannya, Jokowi mengunggah foto dirinya tengah mengaspal di Sirkuit Mandalika dengan motor Kawasaki W175 hasil modifikasi.
"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah tiga minggu banjir belum surut," cuit Fadli Zon lewat akun @fadlizon, Sabtu (13/11).
Baca Juga: China Bakal Bantu Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
Jokowi sebelumnya menjajal lintasan balap di Sirkuit Internasional Mandalika, Jumat (12/11). Hal itu sekaligus menandakan peresmian sirkuit yang memiliki panjang 4,3 kilometer.
Di hari yang sama, banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat masih belum surut. Padahal, banjir sudah melanda sejak 21 Oktober.
Sementara politikus partai Gelora Fahri Hamzah membela Fadli Zon. Kini Fadli Zon dicibir warganet. Politikus Gerindra itu diserang warganet lantaran dirinya konsisten mengkritik pemerintahan Joko Widodo -Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Desak Presiden Prabowo Adili Jokowi, Massa Aksi 411 Serukan Ganyang Fufufafa
Warganet merasa Fadli Zon tak tahu berterima kasih lantaran bosnya di partai Gerindra Prabowo Subianto diangkat Jokowi menjadi Menteri Pertahanan, tidak hanya itu elite Partai Gerindra lainnya, Sandiaga Uno juga didapuk menjadi menteri Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif oleh Jokowi.
“Sampaikan ke teman anda @fadlizon suruh milih, mau ikut barisan bossnya @prabowo atau keluar sekalian dari Gerindra kalau memang punya harga diri,” tulis pengguna twitter @bejokdi dikutip Jumat (12/11/2021).
Fahri Hamzah pun menjawab cuitan @bejokdi. Ia mengatakan sebagai anggota DPR RI bos Fadli Zon bukan Prabowo.
Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat
“Rasanya anda yang agak keliru memahami fungsi legislatif. Jadi bosnya Fadli bukan Prabowo tetapi rakyat Indonesia yang memilihnya,” jawab Fahri Hamzah.
Sebagai anggota DPR, Fadli Zon mendapatkan kekuasaan dari rakyat. “Partai politik hanya mencalonkan tapi tidak bisa memberikan kekuasaan kepadanya tapi yang memberikan kekuasaan adalah rakyat,” tegas Fahri Hamzah.
Alasan Fadli Zon kritik pemerintah karena dia diberi kepercayaan oleh rakyat untuk mengontrol pemerintah.
Baca Juga: Gubernur, Bupati dan Walikota juga Bakal Gunakan Mobil Dinas Maung, Berapa Harganya
Meskipun bersikap kritis kepada pemerintah, Fadli mengaku tidak pernah ditegur oleh Prabowo Subianto secara langsung.
“Secara langsung saya nggak pernah sih ya, nggak pernah. Ya saya rasa beliau orang yang cukup demokratis, gitu,” kata Fadli dalam perbincangan d’Rooftalk pada Rabu (12/8/2020).
Meski demikian, sebut Fadli, Prabowo mengingatkan bahwa Gerindra sudah masuk koalisi pemerintah.
Baca Juga: Presiden BEM Unair Dapat Intimidasi, Dekan Bagong Suyanto Cabut Pembekuan BEM
Di sisi lain, Fadli merasa kritiknya merupakan bentuk tanggung jawab sebagai anggota legislatif.
“Saya juga merasa bertanggung jawab sebagai anggota legislatif, bukan hanya sekadar tukang stempel, karena kita kan membawa amanah dari rakyat yang memilih kita,” ucapnya
Fadli menekankan kritiknya kepada pemerintah merupakan bagian dari berdemokrasi.
Baca Juga: Usai Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor ini berharap masyarakat bisa menerima kritiknya sebagai proses kedewasaan berpolitik di Indonesia.
“Jadi, saya kira ini bagian dari demokrasi. Jadi, harusnya bisa kita terima sebagai suatu bagian dari proses kedewasaan berpolitik di dalam berdemokrasi,” tandas Fadli. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News