Inapro Expo 2021, Kadin Lumajang Dorong UMKM Kopi Naik Kelas

Inapro Expo 2021, Kadin Lumajang Dorong UMKM Kopi Naik Kelas Ketua Kadin Kabupaten Lumajang, Agus Setiawan, saat mengikuti INAPRO EXPO 2021 di Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang mendorong UMKM pengolahan kopi untuk terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, salah satunya dengan mengikutsertakan mereka dalam program kurasi produk di Kadin Jawa Timur (Jatim).

"Kami mendorong UMKM pengolahan biji kopi untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka agar mampu merambah pasar global dan memenangkannya, salah satunya dengan mengkurasi produk mereka. Apalagi kopi Lumajang memiliki ciri khas sendiri karena ditanam di atas ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut. Kalau orang bilang, kopi Lumajang memiki rasa khas, ada rasa nangka yang keluar," kata Ketua Kadin Kabupaten Lumajang, Agus Setiawan, di , Selasa (30/11).

Terdapat tiga jenis kopi dari Lumajang yang sedang melalui proses kurasi di Kadin Jatim, ketiga jenis kopi tersebut adalah kopi Gucialit jenis robusta yang diproduksi oleh UMKM Omar Kopi Gucialit asal kecamatan Gucialit, Wine Coffe leMBAH seMERU atau kopi fermentasi jenis Arabika, dan Kopi Hijau leMBAH seMERU jenis Robusta produksi UMKM Bromo Tengger Semeru asal Pasrujambe. "Semua masih dalam proses kurasi karena banyak yang harus dievaluasi," kata Agus.

Ia menuturkan, ada beberapa hal yang dievaluasi ketika produk diikutkan dalam program kurasi, di antaranya adalah legalitas usaha atau perijinan, kapasitas produksi, pengemasan, kandungan produk, dan ketahanan produk.

"Masih ada beberapa perbaikan untuk bisa lolos kurasi dan masuk pada . Kami ingin produk kopi Lumajang bisa diekspor dan memiliki pasar tersendiri, karena kekhasannya. Kami ingin kopi Lumajang menjadi seperti kopi Gayo atau Lintong yang memiliki pasar sendiri karena sudah dikenal luas, baik di pasar domestik maupun luar negeri," tuturnya.

Menurut Agus, Lumajang adalah salah satu daerah penghasil kopi di Jatim. Tanaman kopi di Kabupaten Lumajang memiliki luas sekitar 4.662 hektare dengan jumlah produksi 2.736 ton/tahun, dan 8 kecamatan yang ditanami perkebunan kopi meliputi Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Pasirian, Randuagung, Ranuyoso, Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit.

"Dari total lahan tersebut, 50 hektare adalah lahan yang dikelola sekitar 30 petani hingga 50 petani, sisanya lahan milik . Nah, dari lahan petani ini kemudian diambil oleh UMKM untuk diolah dan dijual, ada yang dalam bentuk bubuk ada juga yang dalam bentuk biji yang telah melalui proses roasting," paparnya.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'Tak Lekang oleh Zaman, Kopi Tradisional Bertahan di Tengah Gempuran Kopi Produk Pabrik':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO