SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Untuk menjaga pasokan listrik tetap aman menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mendirikan posko siaga di seluruh pembangkit mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Posko siaga ini melibatkan hingga 1.238 petugas.
Direktur Utama PT PJB, Gong Matua Hasibuan, mengatakan bahwa semua pembangkit baik milik PJB maupun yang dikelola PJB melaksanakan Posko Siaga Nataru demi kelancaran pasokan listrik. Nantinya, karyawan PJB berjaga 24 jam non-stop mulai dari operator hingga regu pemeliharaan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gangguan di Posko Siaga Nataru.
Baca Juga: Jelang Nataru 2025, Diskopumdag Tuban Monitoring Bahan Pokok di Pasar Tradisional
"Menjelang hari besar umat kristen dan katolik, kami menegaskan seluruh karyawan PJB khususnya yang ada di pembangkit, akan selalu siaga untuk memastikan pasokan listrik lancar dan tidak mengalami gangguan. Ini adalah kontribusi kami dalam mempersembahkan kenyamanan dalam nyala terang listrik untuk masyarakat di Indonesia, dan bagi yang merayakan hari besar pada khususnya," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Kamis (23/12).
Amannya pasokan listrik juga dipastikan pada seluruh pembangkit yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, mulai dari PLTMG Arun yang terletak Lhokseumawe, Aceh, hingga ke PLTU Ropa di Ende, NTT. Tidak terkecuali PLTU Tidore yang berperan penting dalam melistriki Indonesia bagian timur.
PJB saat ini mengelola 8 pembangkitan yang dimiliki sendiri dan mengelola 27 pembangkit yang disebut UBJOM (Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance) tersebar di seluruh Indonesia. Semuanya adalah tumpuan dalam memasok listrik berkualitas untuk negeri.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
Masa siaga berlangsung sejak 18 Desember hingga 8 Januari 2022, dan seluruh petugas baik di unit pembangkit PJB (UP) maupun pembangkit yang dikelola PJB (UBJOM) akan bekerja memastikan pasokan listrik pada momen nataru menjadi semakin terang dan berkualitas.
Jika dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih diantisipasi seiring peningkatan tren pemakaian energi listrik baik di sektor pelanggan rumah tangga, bisnis, dan publik, seperti gedung-gedung pemerintahan dan sosial meningkat karena hampir semua kegiatan kembali berjalan normal meski pandemi Covid-19.(diy/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News