KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ambruknya panggung yang didirikan di atas Sumber Air Towo, Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Minggu (2/1) malam, berbuntut panjang. Polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho turun langsung ke lapangan untuk cek lokasi, didampingi jajaran.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Menurutnya, kegiatan tersebut tidak mengantongi izin dari pihak berwenang, dalam hal ini Polsek Pagu. "Saya mendapat laporan baru jam 10 pagi tadi pagi (Senin, 3/1). Karena tidak ada laporan sebelumnya," kata Agung kepada wartawan saat di area Sumber Towo, Senin (3/1).
(Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho, memberi keterangan kepada wartawan di area Sumber Towo)
Terkait hal itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Akan kami lakukan pemeriksaan terkait ini. Siapa yang bertanggung jawab kegiatan ini. Juga akan kami turunkan tim internal, kenapa Polsek Pagu sampai tidak mengetahui. Lebih-lebih saat ini sedang pandemi, dan kita harus bersama-sama menjaga kesehatan masyarakat," imbuhnya.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Kepala Desa Menang, Linda Endrawati, juga mengaku tidak pernah memberikan izin terkait kegiatan di Sumber Towo tersebut. Namun, dia mengatakan kalau kegiatan tersebut memang inisiatif warganya untuk memperkenalkan Sumber Towo sebagai tempat wisata alam dan air di Desa Menang.
Di sisi lain, dr. Ari Purnomo Adi, Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri, menyesalkan adanya kegiatan yang dilakukan di atas sumber air. Sebab, area sumber air dilarang digunakan untuk kegiatan yang bisa menimbulkan kerusakan lingkungan.
"Sebelumnya kami sudah mendapat laporan tentang rencana kegiatan yang mendatangkan orang banyak dengan memasang panggung di atas sumber air. Kami pun sudah mengingatkan pantia, agar kegiatan tersebut diurungkan atau dipindah ke tempat lain. Tapi peringatan kami tidak ditanggapi," katanya.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Karena itu, pihaknya akan melakukan advokasi terkait kasus ini. Termasuk mendatangi Sumber Towo, guna mengumpulkan bukti, dokumentasi, dan keterangan para pihak.
"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa, camat, satpol PP, dinas lingkungan hidup, dinas PUPR, dan Polres Kediri. Alhamdulillah, Bapak Kapolres Kediri langsung melakukan pengecekan di lapangan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut, mengungkapkan untuk sementara tidak ditemukan kerusakan lingkungan di area Sumber Towo. Namun, ia tetap menyayangkan adanya kegiatan di area Sumber Towo. Apalagi tidak ada izin.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
"Kalau terkait kerusakan lingkungan, setelah dilakukan pemeriksaan, kami tidak menemukan kerusakan itu. Sedangkan terkait perizinan kegiatan, itu bukan kewenangan kami untuk menjelaskan," kata Putut.
Seperti diketahui, kegiatan untuk memperingati tahun baru di Area Sumber Towo menjadi viral, setelah panggung yang dipasang di atas sumber air ambruk. Diduga, ambruknya panggung lantaran tidak kuat menahan beban ratusan orang yang sedang berjoget.
Sementara itu, Purwanto, Ketua RT 05 RW 1 Desa Menang, mengakui adanya kegiatan tersebut. Dirinyalah yang membuat acara itu untuk memperkenalkan Sumber Towo kepada masyarakat.
Baca Juga: Terungkap Motif Sesungguhnya Keluarga yang Dibunuh di Ngancar Kediri
"Panggung dipasang di atas sumber air pada hari Sabtu. Minggu pagi digunakan untuk senam. Malam untuk pentas musik, yang akhirnya ambruk," kata Purwanto. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News