Merdeka Belajar yang Damai | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Merdeka Belajar yang Damai

Editor: MMA
Minggu, 12 Mei 2024 17:29 WIB

M. Aminudin. Foto: dok pribadi

Prinsip fleksibelitas pendidikan Merdeka Belajar bisa dilihat dari keringanan beban guru, dokumen yang wajib disusun hanya kurikulum operasional satuan pendidikan dan rencana pembelajaran (RPP). Mendikbudristek menjelaskan, kedua dokumen ini bisa dibuat secara sederhana. RPP bahkan boleh hanya satu halaman, sesuai Per No. 16/2022 tentang Standar Proses. Tidak ada kewajiban membuat modul ajar yang kompleks dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Dalam menyusun dokumen pembelajaran, guru juga tidak harus mulai dari nol. Beragam contoh kurikulum sekolah, RPP, modul, dan asesmen telah tersedia di PMM dan bisa digunakan secara langsung atau diadaptasi oleh guru. Guru dapat mempelajari cara menyusun dokumen pembelajaran Kurikulum Merdeka di panduan pembelajaran dan asesmen di laman kurikulum.kemdikbud.go.id.

Modul pelatihan di PMM disediakan untuk membantu guru belajar sesuai kebutuhan. Tidak ada kewajiban menyelesaikan semua atau sebanyak mungkin modul pelatihan. Hal yang jauh lebih penting adalah guru menggunakan materi yang dipelajari untuk melakukan refleksi dan perbaikan praktik pembelajaran.

Untuk membantu guru, Ke meluncurkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang menyediakan berbagai perangkat ajar, mencakup buku teks, buku bacaan, contoh kurikulum sekolah, contoh modul, dan instrumen asesmen kelas yang terus diperbarui secara berkala.

PMM juga mendukung sekolah membentuk komunitas belajar secara luring. Program Merdeka Belajar juga diikuti penyebaran literasi ke berbagai daerah secara ofline. Setidaknya Ke juga telah mendistribusikan lebih dari 15 juta eksemplar (716 judul) buku bacaan berjenjang yang menarik telah disusun dan dikirim ke lebih dari 5.900 PAUD dan lebih dari 14.500 SD di daerah tertinggal, disertai dengan pelatihan untuk mengelola buku dan menggunakannya dalam pembelajaran. Selain itu, PGP telah berjalan dari angkatan 1 sampai dengan angkatan 9 dan menjangkau 502 kab/kota di 38 provinsi di Indonesia, termasuk 1.792 guru di daerah khusus/intensif/3T.

Program Merdeka Belajar perlahan mengubah wajah Pendidikan Indonesia yang lebih manusiawi dan mendorong anak didik berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Situasi belajar mengajar saat ini lebih rileks dan nyaman sehingga dibanding enam tahun lalu kekerasan dunia pendidikan makin rileks dan sejuk. Walaupun kekerasan dunia Pendidikan masih belum hilang sama sekali.

Sedikitnya ada 136 kasus kekerasan di lingkungan pendidikan sepanjang 2023 yang terekam pemberitaan media massa dengan total 134 pelaku dan 339 korban yang 19 orang di antaranya meninggal dunia. Data ini dihimpun Yayasan Cahaya Guru pada 1 Januari-10 Desember 2023 melalui pemantauan pemberitaan media massa tersertifikasi Dewan Pers.

Rangkaian data yang dipaparkan di atas sudah jelas merebaknya kekerasan dan penetrasi budaya kekerasan seperti maraknya geng-geng pembalap yang sebagian merasuki kaum muda telah memasuki fase serius yang harus ditangani secara sistematis. Di atas Upaya penanganan Ke sudah bagus itu terlihat dari diterbitkan Per Nomor 46 Tahun 2023 untuk menggantikan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 dalam Upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Tinggal sekarang bagaimana mengimplementasikan tata kelola yang telah diterbitkan Ke Per Nomor 46 Tahun 2023 untuk menggantikan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.lu

Di antara yang perlu segera direlaisasikan adalalah klausul di Per itu yang berisi antara lain menyediakan pendanaan untuk kegiatan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Ke dan PEMDA perlu banyak bekerjama mendanai prakarsa LSM dan Ormas Kepemudaan yang melakukan pelatihan pendidikan perdamaian dan Resolusi Konflik. Materi Pendidikan perdamaian bertujuan membekali ketrampilan pelajar/ mahasiswa dan kaum muda untuk memantau, menganalisis, dan memberikan masukan dalam memecahkan konflik di antara mereka dan mendorong kedewasaan untuk mendorong kebiasaan menggunakan saluran secara damai dalam menhghadapi konflik dan memperjuangkan kepentingannya dalam memperjuangan kepentingan dan idealismenya (increased capacity of citizen youth for peace making), dan sebabgainya.

Jika itu dilakukan jadilah Program Merdeka Belajar bukan hanya mendorong penguatan spesialisasi penguasaan ilmu pengetahuan dan skill anak didik tapi jugs menciptakan iklim pendidik yang damai dan menyejukkan. Semoga .....

Penulis adalah Peneliti Senior Institute for Strategic and Development Studies (ISDS), Staf Ahli Pusat Pengkajian MPRRI tahun 2005 dan Staf Ahli DPRRI 2008 serta Pengurus Pusat Ikatan alumni UNAIR, Entreneurship Depart.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video