Kota Kediri Jadi Pilot Project Penelitian dan Pembuatan Aplikasi Manajemen Sampah

Kota Kediri Jadi Pilot Project Penelitian dan Pembuatan Aplikasi Manajemen Sampah Para peneliti saat tinjau lapang di TPS3R Kelurahan Banjaran. Foto: Ist.

Ia juga menyampaikan kondisi 3 TPA milik Kota Kediri seluas 1,7 hektare, yang pengelolaannya masih belum maksimal. Sehingga sebagian besar sampah masih diproses di TPA.

"Hal ini tidak terlepas dari mindset masyarakat yang masih bertumpu pada pendekatan kumpul, angkut, dan buang," ujarnya.

Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Kediri dalam mengatasi permasalahan sampah. Antara lain dengan sosialisasi pengelolaan sampah dan pelatihan persampahan. Namun upaya tersebut dirasa belum dapat mereduksi timbulan sampah yang dibuang ke TPA.

"Untuk itu diperlukan inovasi pengelolaan sampah, khususnya berbasis aplikasi yang memberikan kemudahan penanganan sampah dan memberikan nilai ekonomis pada masyarakat sebagai penggunaannya," jelasnya.

Bagus berharapan, penelitian dan pembuatan aplikasi manajemen sampah ini dapat menjadi solusi pengelolaan sampah di Kota Kediri. Sehingga target pengurangan sampah menuju Kota Kediri Zero Waste City dapat terlaksana. Ia juga berharap tujuan sustainable development goals yang telah ditetapkan dapat terwujud.

"Semoga dengan penelitian ini semua tujuan baik Pemkot Kediri, Surabaya, dan Heriot Watt University dapat terlaksana. Kota Kediri dapat menjadi percontohan dalam penerapan aplikasi manajemen sampah mulai dari pengepul hingga ke TPA serta hasil penelitian yang diharapkan dapat diperoleh Surabaya dan Heriot Watt University," terangnya.

Usai diskusi, Pemkot Kediri mengajak para peneliti meninjau lapang di Kelurahan Banjaran, Bank Sampah Kelurahan Bujel, dan pengepul (recycle industri) Kelurahan Campurejo. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO