Atlet Gantole dari Banyuwangi Kritis Usai Tabrak Tiang Listrik saat Latihan, Dirawat di RSD Soebandi

Atlet Gantole dari Banyuwangi Kritis Usai Tabrak Tiang Listrik saat Latihan, Dirawat di RSD Soebandi Tiang yang ditabrak Resa saat latihan di Bandara Notohadinegoro.

Hingga kini, dr. Andre menyatakan bahwa Resa masih ditidurkan untuk proses recovery, kurang lebih 2 hingga 3 hari ke depan.

"Evaluasinya bukan kesadarannya, tapi reflek tubuhnya. Dua sampai tiga hari baru kita cek kesadarannya setelah kita hentikan obat penenangnya. Karena melihat kondisi kepalanya terbentur hebat. Ini cedera berat, jadi masih harus ditidurkan selama kira-kira 3 sampai 4 hari pasca operasi," imbuhnya.

dr. Andre optimis nyawa Resa masih bisa terselamatkan dengan berbagai macam faktor. Salah satunya, karena usianya yang muda. Selain itu, Resa merupakan olahragawan atau atlet yang notabene memiliki ketahanan tubuh lebih kuat.

Kendati demikian, ia tidak berani membuat prediksi atau diagnosis. Sebab, masih harus dilakukan observasi selama beberapa hari ke depan.

"InsyaAllah kondisinya bisa berangsur-angsur membaik perlahan-lahan. Harapannya, minimal nyawanya terselamatkan lah. Kita tunggu maksimal 3 sampai 4 hari, baru kita bisa prediksi," jelasnya.

Terkait biaya pengobatan, Humas RSD dr. Soebandi, dr. Septyono mengatakan sudah klir. Beberapa pihak banyak yang membantu biaya pengobatan atlet asal Banyuwangi ini.

"Kemarin yang mengaku dari Pemda (Pemerintah Daerah) Banyuwangi sudah jelas, tadi datang dengan memakai seragam dinas, yang memegang telaah pengobatannya. Terus juga dari pihak disnaker (dinas tenaga kerja) juga menelepon, menanyakan tentang pembiayaan Resa. Juga dari teman-temannya, yang mungkin itu dari sesama komunitasnya atau asosiasinya, berkata juga akan membantu biaya pengobatan Resa," tuturnya. (yud/bil/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO