Kasus Cacar Monyet Meningkat, Kenali Gejala, Cara Penanganan dan Pencegahannya

Kasus Cacar Monyet Meningkat, Kenali Gejala, Cara Penanganan dan Pencegahannya Kasus Cacar Monyet Meningkat, Kenali Gejala, Cara Penanganan dan Pencegahannya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Cacar monyet adalah infeksi virus yang termasuk penyakit zoonosis langka. Cacar monyet pertama kali ditemukan tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk bahan penelitian. Hal tersebutlah yang menjadikan penyakit ini disebut atau cacar monyet.

Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah kasus cacar monyet di Indonesia meningkat, yakni 21 kasus positif cacar monyet sejak pertama kali ditemukan pada bulan Agustus 2022.

Virus cacar monyet dapat menular ketika bersentuhan dengan virus dari orang yang terinfeksi, hewan yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Virus dapat menyebar dari cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Virus dapat menyebar juga melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh.

Dilansir dari Kemkes.go.id, berikut :

-Sakit kepala

-Demam akut yakni >38,5 derajat celsius

-Pembesaran kelenjar getah bening

-Sakit punggung

-Nyeri otot

-Kelemahan tubuh

-Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)

Dalam 1 sampai 3 hari (terkadang lebih lama) setelah muncul demam, penderita akan mengalami ruam, sering kali dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Cacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.

Cara pencegahan cacar monyet:

1. Hindari kontak dengan hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi

2. Hindari kontak dengan bahan apapun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit

3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi

4. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi

5. Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi

6. Memasak daging dengan benar dan matang

(ans)

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO