Khawatir Pendapatan Memburuk, Mujid: APBD 2024 Jangan Pola Defisit

Khawatir Pendapatan Memburuk, Mujid: APBD 2024 Jangan Pola Defisit Mujid Riduan

"Dikhawatirkan situasi tak menentu di 2024. Ada 2 gawe besar, pemilu dan pilkada," tegasnya.

Lebih jauh Mujid menyatakan, DPRD menginginkan agar postur APBD 2024 tetap memakai pola surplus. Seperti draf KUA PPAS 2024.

Kekuatan fiskal postur pendapatan daerah (PD) dalam RAPBD 2024 diproyeksikan sebesar Rp3.636.534.627.869,00.

PD sebesar itu didapatkan dari tiga pos. Pertama, pendapatan asli daerah (PAD) Rp1.447.580.914 .605,00. Kedua, pendapatan transfer sebesar Rp2.188.953.713.264,00. Ketiga, lain-lain pendapatan daerah yang sah nihil (nol).

Sementara proyeksi belanja daerah (BD) sebesar Rp3.605.113.188.630,00. BD sebesar itu untuk pembiayaan tiga pos. Pertama, belanja operasi sebesar Rp2.473.522.848.184,00. Kedua, belanja modal Rp 337. 877.411.523,00. Ketiga belanja tidak terduga sebesar Rp10 miliar.

Selain itu, belanja transfer sebesar Rp783.712.928.923,00. Sehingga proyeksi surplus (berlebih) sebesar Rp31.421.439.239,00, atau 0,87 persen.

"Kami ingin APBD 2024 surplus. Pendapatan Rp3.636.534.627.869,00. Belanja Rp3.605.113.188.630,00. Sehingga, surplus Rp31 miliar," katanya.

Hingga saat ini, tambah Mujid, DPRD masih menunggu kepastian dari tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). Sesuai dengan keinginan DPRD, APBD 2024 surplus. Atau pakai pola defisit.

"Makanya, kami minta bisa duduk bersama antara DPRD dan TAPD. Maunya DPRD surplus, terus TAPD maunya seperti apa?," pungkas Mujid. (hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO