![Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Kediri Raya Serukan Darurat Demokrasi Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Kediri Raya Serukan Darurat Demokrasi](/images/uploads/berita/700/2414641b8cb9dbb85525a8386e500fe9.jpg)
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Koalisi mahasiswa dan masyarakat sipil Kediri Raya dari sejumlah organisasi seperti AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Kediri, DPC GMNI Kediri, PC HMI, PC PMII, DK PPMI, dan Gusdurian Mojokutho mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan kondisi bangsa yang dinilai sedang tidak baik-baik saja, Minggu (11/2/2024).
Sebelum itu, mereka terlebih dulu menggelar nobar sebuah film yang menggambarkan perjalanan demokrasi di Indonesia dan mimbar bebas. Sekretaris AJI Kediri, Rekian, yang membacakan pernyataan sikap mengatakan, alarm tanda bahaya telah menyala.
BACA JUGA:
- Buka Pelatihan Kader GEMA CERMAT, Pj Wali Kota Kediri Berharap Masyarakat Teredukasi Kelola Obat
- Oleng Hindari Truk Gandeng, Bus Pelita Indah Jurusan Trenggalek-Surabaya Terbalik di Kediri
- Ribuan Kader dan Alumni GMNI Jawa Tengah Ziarah ke Makam Bung Karno
- Pj Wali Kota Mojokerto Tindak Tegas ASN Yang Terlibat Judi Online
Menurut dia, status demokrasi di Indonesia naik level dari waspada menjadi awas. Dengan demikian, mahasiswa dan masyarakat harus merapatkan barisan selamatkan demokrasi dari cengkeraman tirani.
Ia menjelaskan, tagline 'reformasi dikorupsi' menggema disudut-sudut pelosok negeri pada 2019. Kajian dan diskusi mahasiswa serta aktivis menggelinding di ruang publik, lalu terjadinya kriminalisasi aktivis serta rentetan Rancangan Undang–Undang, hingga pelemahan KPK telah memicu pergolakan massa aksi yang memprotes kebijakan bebal dari penguasa.
"Kini, alarm itu berbunyi semakin kencang. Statusnya naik dari level dari waspada menjadi awas!! Presiden tidak lagi malu mempertontonkan penyalahgunaan kekuasaannya. Bukan hanya cawe-cawe pilpres 2024, dia juga melakukan politisasi bantuan sosial. Bahkan tidak punya malu perkuat politik dinastinya. Bersama koleganya, Jokowi secara terus menerus melakukan upaya membunuh demokrasi," paparnya.
Jokowi, kata Rekian, telah mabuk kekuasaan. Sebelum bertindak semakin jauh, mahasiswa dan masyarakat wajib menghentikannya.