21 Ekor Sapi Mati Mendadak, DKKP Kabupaten Kediri Lakukan Rapid Test

21 Ekor Sapi Mati Mendadak, DKKP Kabupaten Kediri Lakukan Rapid Test Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, saat menunjukkan hasil rapid test yang menyatakan negatif PMK. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 21 ekor sapi milik warga di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, dilaporkan mati mendadak. Puluhan ternak itu diduga tewas akibat (penyakit mulut dan kuku).

Mendapat kabar tersebut, DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) Kabupaten Kediri, langsung menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel air liur untuk kepentingan Rapid Test.

Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, membenarkan terjadinya kematian mendadak sapi-sapi di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan. Ia menyebut, pihaknya menerima laporan ada 8 peternak di Desa Kaliboto yang sapinya meninggal dunia secara mendadak, seperti milik Bakur (70), warga setempat.

"Setelah menerima laporan adanya sapi mati mendadak tersebut, kami langsung menerjunkan Tim untuk melakukan Rapid Test terhadap sapi yang masih hidup," ujarnya saat memimpin tim untuk melakukan rapid test, Senin (3/6/2024).

Setelah dilakukan rapid test, Tutik mengatakan bahwa sapi yang masih hidup dinyatakan negatif . Artinya, kematian sapi-sapi tersebut bukan karena .

Kendati demikian, DKPP Kabupaten Kediri akan terus melakukan pemeriksaan terhadap semua ternak sapi yang ada di Desa Kaliboto, khususnya dan di seluruh kecamatan di Bumi Panjalu menjelang Idul Adha tahun ini.

Tutik menegaskan, apabila hewan ternak seperti sapi meninggal karena , biasanya sapi yang masih hidup juga tertular. Tapi kenyataannya pada hewan ternak sapi milik warga Desa Kaliboto atas nama Bakur, dan ketika dilakukan Rapid Test hasilnya negatif.

Sementara itu, Bakur berujar sapi miliknya mati sekitar 2 pekan lalu atau Kamis (16/5/2024), "Waktu itu sekitar pukul 02.00 WIB, sapinya berteriak sebanyak tiga kali. Begitu mendengar teriakan itu, saya langsung ke kandang dan sudah mendapati sapi saya sudah terduduk lemas dan tidak lama kemudian meninggal."

Mendapati sapinya mati, ia dibantu tetangganya langsung mengubur di belakang rumah. Bakur mengaku tidak melaporkan kematian sapinya ini kepada perangkat desa maupun petugas terkait.

"Saya memang tidak melaporkan kejadian kematian sapi saya ini. Tapi bila akan dilakukan pemeriksaan terhadap sapi yang masih hidup, saya persilakan," ucapnya.

Sebelum melakukan Rapid Test terhadap sapi-sapi yang masih hidup di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, petugas dari DKPP Kabupaten Kediri terlebih dahulu melakukan sidak di pasar hewan Grogol. Tak lama kemudian, tidak ditemukan hewan ternak baik sapi dan kambing yang terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku. (uji/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO