"Saya sudah 2 kali panen,yang pertama laku Rp.52 ribu perkilo gramnya, yang kedua laku Rp. 58 ribu perkilo gramnya, baru dapat 4 kwintal lebih dan masih tinggal 3 kali panen lagi," katanya.
Dia menambahkan tembakaunya masuk kategori sawah dan dia tidak dijual langsung ke gudang, karena sudah ada pedagang yang langsung datang ke petani.
"Pedagang sendiri yang datang untuk membeli," jelasnya.
Dia berharap cuaca tahun 2024 ini mendukung sehingga kualitas tembakaunya bagus.
"Semoga cuaca tetap cerah dan harga lebih bagus lagi," pungkasnya.
Panen tembakau tidak hanya terjadi di Sampang, Pamekasan dan Sumenep sudah masuki masa panen. (van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News