Penyebar Video Kades Randuagung Akhirnya Minta Maaf

Penyebar Video Kades Randuagung Akhirnya Minta Maaf Abin Erit Istrada (kanan) meminta maaf kepada Kades Randuagung, Khambali. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penyebar sekaligus perekam video Kepala Desa (Kades) Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, saat mengundi hadiah utama dalam acara jalan sehat peringatan HUT ke-79 RI, akhirnya meminta maaf.

Pelaku adalah Abin Erit Istrada (33), warga yang tinggal di Jalan Dr Wahidin, Gg 28 RT 6/RW 2 , Kebomas.

Selasa (3/9/2024), Abin Erit datang ke Balai ditemani oleh perangkat RT dan RW setempa .

Di hadapan seluruh perangkat desa, mulai dari , Khambali, serta pihak pihak terkait, Abin yang kesehariannya berdagang minuman ini meminta maaf kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Randuagung, penitia jalan sehat HUT ke-79 RI, serta seluruh masyarakat.

"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Randuagung, terutama Pak Kades, lantaran saya selaku pembuat video ini yang akhirnya viral dan berujung gaduh," katanya.

Ia juga membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa dengan disaksikan oleh seluruh perangkat , mulai dari RT, RW, dan kepala desa.

"Apabila saya mengulangi lagi, saya siap diproses sesuai hukum yang berlaku," janjinya.

Sementara itu, Kepala , Khambali, bersyukur pembuat video sudah meminta maaf dan diselesaikan secara kekeluargaan.

"Alhamdulillah, pada hari ini yang bersangkutan hadir dan penyelesaian tidak sampai ke ranah hukum," katanya.

"Yang bersangkutan hadir sekaligus memohon maaf terkait aksinya merekam dan menyebarkan video dengan narasi fitnah bagi desa, terutama Kepala ," imbuhnya.

Khambali mengungkapkan video tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan pribadi pada saat pengundian jalan sehat pada HUT ke-79 RI pada hari Minggu (1/9/2024).

"Saya selaku Kepala , karena sudah ada itikad baik sudah datang ke balai desa, jadi tidak akan melanjutkan ke ranah hukum," tuturnya.

Ia mengungkapkan, akibat viralnya video fitnah tersebut, nama baiknya dan juga nama baik pemerintah desa tercemar. Sebab, pihak desa dinarasikan melakukan penyelewengan yang tidak pantas dilakukan.

"Terutama saya selaku kepala desa, merasa sangat dirugikan. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Saya sampai tidak bisa tidur untuk klarifikasi, karena video sudah tersebar ke seluruh Indonesia," ungkapnya.

Ia berharap, dengan adanya kejadian ini, masyarakat bisa tahu mana yang benar, mana yang salah.

"Buat pembelajaran semuanya, apabila ada ketidakpuasan dalam penyelenggaraan desa, pihak desa selalu terbuka menerima masukan dan memberikan klarifikasi, tidak langsung diviralkan seperti ini," pesannya. (hud/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO