10 Jam, Dua Pembacokan Terjadi di Sidoarjo

10 Jam, Dua Pembacokan Terjadi di Sidoarjo TERKAPAR. Korban pembacokan, M Zaini mendapat perawatan medis di RSUD Sidoarjo. Foto: catur andy/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dua kasus pembacokan menggunakan celurit di tempat yang berbeda, terjadi secara beruntun dalam kurun waktu sekitar 10 jam di wilayah hukum Sidoarjo. Kasus pertama menimpa H Riadi (54) warga Dusun Patuk RT 02 RW 04 Desa Sidomulyo Kecamatan Krian. Senin malam (7/9) kemarin, dia dibacok oleh tetangganya sendiri bernama Sariono (38) menggunakan celurit.

Akibatnya, H Riadi harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Delta Surya karena mengalami luka bacok di leher belakang, kepala, punggung dan tangannya.

Informasinya, kejadian berawal ketika H Riadi membeli bensin untuk sepeda motornya di warung tersangka Sariono yang masih tetangganya. Tiba-tiba, tersangka membacok korban dengan menggunakan celurit dari belakang hingga H Riadi masuk ke sungai.

Mendengar korban berteriak hisiteris, warga langsung menolong korban dan mengamankan tersangka. Tersangka kemudian diserahkan ke anggota Polsek Krian. Namun, tersangka sempat melarikan diri dengan dalih ingin menemui istrinya. Akhirnya, warga yang emosi, langsung beramai-ramai memukuli tersangka. Tapi, polisi berhasil menangkap kembali dan membawanya ke Polsek Krian

Kapolsek Krian Kompol Agung Setiyono ketika di konfirmasi mengatakan, sebelumnya tidak ada perselisihan maupun motif balas dendam, antara tersangka dengan korban. Dugaan sementara, tersangka mengalami gangguan jiwa.

"Informasi yang kami didapatkan dari warga sekitar, tersangka sering merasa ketakutan setiap kali ada orang yang hendak membeli bensin di rumahnya," ujarnya.

Berselang sekitar 10 jam kemudian, kasus pembacokan juga menggegerkan pembeli dan pedagang di Pasar Larangan Desa Larangan Kecamatan Candi, Selasa (8/09) pagi. Buruh pindang di Pasar Larangan, M Zaini (33) warga Sampang, Madura yang kos di Desa Tenggulunan Kecamatan Candi harus dilarikan ke RSUD Sidoarjo setelah dibacok oleh orang tak dikenal tanpa kejelasan motif dibaliknya.

“Saya tidak tahu duduk perkaranya dan apa permasalahannya, sampai adik saya disabet celurit,” ujar Samsudin (37) kakak korban yang menemani di RSUD Sidoarjo.

Diceritakan Samsudin kalau adiknya M Zaini dibacok dari belakang. Namun, sempat berhasil menghidari sabetan celurit sebelum jatuh tersungkur. Awalnya, M Zaini dibacok pada bagian kepala, tetapi berhasil ditangkis dengan tangannya hingga terluka. Pelaku yang emosi kemudian menyabet pinggangnya sebelah kiri yang tak mampu ditangkis.

“Akhirnya, adik saya tersungkur bersimbah darah karena pinggangnya terkena sabetan celurit hingga terluka sedalam 5 cm dan lebar 10 cm,” imbuhnya.

Sedangkan Abdul Azis (42) yang menjadi juragan M Zaini mengaku kalau korban sudah sekitar 5 tahun menjadi pekerjanya. “Setahu saya, korban kesehariannya baik-baik saja di lingkungan Pasar Larangan. Kok ada yang tega sampai menyabet celurit,” tukas Abdul Aziz yang datang ke RSUD Sidoarjo.

Sementara itu, Kapolsek Candi Kompol Eko Djoko, mengungkapkan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait ciri-ciri pelaku.

“Kami juga mendalami motif dan hubungan korban dengan teman-temannya beberapa waktu belakangan. Petunjuk awal kami temukan adalah clurit pelaku yang ditemukan di lokasi kejadian,” ujarnya. (cat/kmd/sho)

Lihat juga video 'Detik-Detik Pencurian Sepeda Motor di Krian Sidoarjo Terekam CCTV, Pelaku Mengenakan Seragam Ojol':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO