Pasien DBD di Jombang Membludak, Terpaksa Dirawat di Lorong Rumah Sakit

Pasien DBD di Jombang Membludak, Terpaksa Dirawat di Lorong Rumah Sakit Tampak lorong Pavilyun Seruni RSUD Jombang dipenuhi pasien DBD. foto: rony suhartomo/ BANGSAONLINE

Namun demikian, dr Pudji mengaku belum mendapatkan laporan dari pihak Yanmed (pelayanan Medis) terkait jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD. Dikatatakannya, Pavilyun Seruni RSUD Jombang berkapasitas 40 pasien.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sepekan, dua korban DBD kembali meninggal dunia menyusul dua korban yang lebih dulu meninggal minggu lalu. Dalam dua pekan ini, jumlah kasus DBD di Jombang mencapai 96 kasus dengan korban meninggal 4 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Heri Wibowo mengakui, bahwa pada tahun ini jumlah kasus DBD mengalami peningkatan.

“Memang jumlah kasus DBD 2016 ini meningkat dibanding tahun lalu pada bulan yang sama. Dengan korban meninggal sebanyak 4 orang,” ujar kepala Dinas Kesehatan Heri Wibowo, ditemui di kantor pemkab Jombang.

Heri mengungkapkan, pada tahun 2015 lalu, jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 156 kasus pada bulan Januari. Sedangkan pada 2016 ini minggu ke dua tercatat sebanyak 96 kasus. ”Kita harus mewaspadai hal ini, terlebih sekarang ada DBD jenis baru. Aedes Aboktikus yang hidupnya di perkebunan,” bebernya.

Dari jumlah itu, lanjut Heri jumlah kasus atau daerah endemik DB terbanyak ada di enam kecamatan, diantaranya, di Kecamatan Diwek, Jogoroto, Sumobito, Mojoagung, Kecamatan Mojowarno dan juga di Kecamatan Jombang. (ony/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO