Masih Ada Tambang Liar di Lumajang, Warga Hadang Truk Angkut Pasir Besi

Masih Ada Tambang Liar di Lumajang, Warga Hadang Truk Angkut Pasir Besi Aksi sejumlah warga saat menghadang truk yang hendak lewat, September 2015 lalu. foto: imron/ BANGSAONLINE

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Oknum tak bertanggungjawab masih melakukan penambangan galian besi di wilayah pesisir pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian. Padahal, lokasi tambang tersebut ditutup usai kasus kematian Salim Kancil.

Untuk itu, warga Desa Selok Awar-awar yang tergabung dalam Forum Masyarakat Selok Awar-Awar dan LSM Ampel menghadang 4 truk mencurigakan sedang melintas karena diduga mengangkut pasir besi, Rabu malam (03/02) kemarin.

Awalnya, warga membuntuti truk tersebut sampai di Jalan Raya Tempeh. Ternyata, keempat truk tersebut mengangkut sekitar 700 karung sak pasir pantai. Kemudian masyarakat membawa keempat truk menuju Samsat Lama di Jalan Panjaitan Lumajang, sedangkan keempat pengemudi truk digiring ke Polres Lumajang.

“Sopir-sopir ini hanya pekerja saja, mas. Yang harus diungkap oleh polisi adalah siapa yang berada di balik penambangan ini dan kemana mereka akan menjual pasir-pasir ini. Ini yang jauh lebih penting,” kata Arsyad Subhekti, Wakil Ketua LSM Ampel.

Ia berharap agar pihak kepolisian mengambil langkah tegas terhadap penambangan Ilegal di Pantai Watu Pecak. Dan menyelidiki lebih jauh siapa sebenarnya yang berada di balik penambangan liar ini.

“Kita semua tahu, ramainya kasus pasir di Lumajang karena kejadian Salim Kancil di Selok Awar-Awar. Ini belum tuntas kasus Salim Kancil sudah ada lagi penambangan di sana. Ini benar-benar keterlaluan dan polisi harus bertindak tegas dalam hal ini belum tuntas kasus Salim Kancil sudah ada lagi penambangan disana. Ini benar-benar keterlaluan dan polisi harus bertindak tegas dalam hal ini,” katanya. (ron/sho).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO