Setnov Penuhi Panggilan Kejagung: Bantah Suara Rekaman, Ngaku Ketemu Presdir Freeport

Setnov Penuhi Panggilan Kejagung: Bantah Suara Rekaman, Ngaku Ketemu Presdir Freeport Mantan Ketua DPR Setya Novanto memberikan keterangan usai diperiksa setelah tiga kali mangkir dari panggilan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2). foto: merdeka.com

Listen to this article

Menurutnya, pengungkapan perkara Papa Minta Saham oleh Kejagung masih cukup sulit.

Pasalnya, sampai sekarang Kejagung belum mempunyai dua alat bukti yang cukup meskipun sudah mendapatkan keterangan dari mantan Ketua DPR Setya Novanto. "Karena Setya Novanto tidak mengaku suaranya maka rekaman tersebut tidak bisa menjadi barang bukti," kata Arminsyah.

Sebelumnya, Kejagung telah mengumpulkan lima keterangan beberapa di antaranya adalah rekaman yang diduga percakapan antara mantan Ketua DPR Setya Novanto, mantan Direktur Utama Indonesia Maroef Sjamsoeddin, dan penguasaha swasta Riza Chalid, dan rekaman CCTV hotel Ritz Calton.

Kejagung juga telah memintai keterangan dari mantan Bos Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan Menteri ESDM Sudirman Said.

Di sisi lain, keberadaan pengusaha Riza Chalid masih misterius. Taipan minyak itu berkali-kali mangkir panggilan Kejagung. Sedianya, Riza juga akan diperiksa dalam dugaan pemufakatan jahat permintaan jatah saham PT Indonesia.

Namun, jangankan mendatangkan Riza, keberadaan sang pengusaha itu saja Kejagung malah tak tahu. "Sudah dipanggil tapi tidak ada. Saya juga tidak tahu di mana (keberadaannya)," kata Arminsyah.

Meski demikian, Kejagung tetap berupaya mencari dan mendatangkan Riza untuk menjalani pemeriksaan. "Ya kita akan mencarinya di mana dan berusaha meminta keterangan darinya," ujar mantan Jamintel Kejagung itu.

Sementara saat keluar dari Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Setya Novanto menegaskan dirinya tak pernah meminta saham apalagi mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berbincang dengan mantan Direktur Utama PT Indonesia Maroef Sjamsoedin dan pengusaha minyak Riza Chalid.

"Yang jelas, saya tidak pernah minta saham dan tidak pernah mencatut nama presiden dan wakil presiden dan semuanya itu tidak benar," jelas Setya Novanto.

Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI ini menyerahkan semuanya hasil penjelasan yang sudah diberikannya kepada penyidik untuk ditindaklanjuti.

"Oleh karena itu, semuanya saya serahkan pada penyidik, saya sudah jelas kan semuanya," ungkap Setya Novanto. (mer/kcm/tic/lan)

Sumber: merdeka.com/kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO