Aliran Listrik Tetap Jadi Persoalan Warga Pulau Sapudi Sumenep, Banyak Potensi Bisnis Hilang

Aliran Listrik Tetap Jadi Persoalan Warga Pulau Sapudi Sumenep, Banyak Potensi Bisnis Hilang

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Warga Pulau Sapudi Sumenep sangat mengeluhkan aliran listrik. Di pulau yang terdiri dari Kecamatan Nonggunong dan Kecamatan Gayam itu, listrik hanya menyala 12 jam saja, dari pukul 5 sore sampai pukul 5 pagi. Sehingga aktivitas warga yang sangat bergantung pada aliran listrik sangat terganggu, termasuk kegiatan berbau bisnis.

Warga Desa Talaga, Kecamatan Nonggunong, Pusawi, menuturkan bahwa aliran listrik di daerahnya memang tidak pernah beres. Selain tidak full selama 24 jam, nyala listrik juga tidak berlangsung selama sepekan. Katanya, masih terdapat satu hari yang nyala listrik hanya berlangsung selama 6 jam, dari pukul sore sampai pukul 12 malam.

“Kondisi ini tentu saja sangat merugikan kami, karena kami juga memerlukan listrik yang full selama satu minggu,” ungkapnya, Senin (29/2).

Menurut Pusawi, potensi bisnis di Pulau Sapudi sangat banyak. Tapi karena aliran listrik bermasalah, akhirnya bisnis itu tidak bisa dijalankan. Yang dia sebut berpotensi itu adalah pabrik es. Katanya, warga di sana notabene merupakan nelayan. Es bagi nelayan sangat penting untuk pengawetan ikan tangkapan. Selain itu, bisnis yang juga dianggap menguntungkan adalah tempat foto copy yang sangat dibutuhkan oleh lembaga sekolah.

“Karena terkendala listrik, ya akhirnya bisnis itu hanya menjadi konsep balaka,” jelasnya.

Pusawi melanjutkan, berdasarkan informasi yang dia terima, listrik tidak menyala sehari penuh karena kapasitas mesin disel kecil. Tapi alasan itu justru dianggap janggal, sebab aliran listrik ternyata masih mampu menjangkau dua kecamatan sekaligus. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah serius menyikapi persoalan aliran listrik di kepulauan, lebih-lebih di pulau yang kini dihuninya.

“Ini perlu saya pertegas, masalah listrik sangat tidak membantu perkonomian kami,” tandasnya.

Sementara Kepala Kepala Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumenep, Abd. Kahir, membenarkan bahwa aliran listrik di kepulauan memang belum maksimal. Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dirasa belum memenuhi kebutuhan warga. Oleh karena itu, kata Kahir, saat ini pemerintah daerah berencana akan mengembangkan listrik tenaga gas.

“Tahun ini kita memang ada perencanaan (mengembangkan listrik tenaga gas, red). Tapi masih perlu diskusi serius dengan PLN dan pihak terkait lainnya. Jika ini nanti berjalan, prioritas memang untuk Pulau Sapudi dan Arjasa,” kata Kahir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO