Wartawan Blitar Raya Gelar Aksi Damai Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis

Wartawan Blitar Raya Gelar Aksi Damai Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis Para wartawan Blitar melakukan orasi di bundaran PGSD. foto: TRI SUSANTO/ BANGSAONLINE

"Kita harus bersama-sama melawan tindak kekerasan terhadap jurnalis," tutur pria yang akrab disapa Imron tersebut.

Kedua dalam pernyataan sikap tersebut mereka juga menuntut Kapolri, Jendral Pol. Tito Karnavian untuk mengusut dan menindak tegas oknum anggota Satuan Sabhara Polres Lebak yang telah menghalangi-halangi, memaki, dan diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Mastur dari Harian Radar Banten saat hendak melakukan peliputan pemberangkatan jamaah Haji di halaman Pemkot Lebak, Banten Selasa (30/8) lalu.

Dan menuntut kepada Panglima TNI untuk mengambil tindakan tegas terhadap para oknum TNI AU dan seluruh pelaku penyerangan, penganiyaan berat dan perampasan alat-alat wartawan terhadap Array Argus wartawan Tribun Medan dan Andry Safrin kontributor MNC TV, yang sedang melakukan peliputan aksi ujuk rasa warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (15/8) lalu.

Serta, meminta kepada Kapolri Jendral Pol. Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk meminta maaf kepada seluruh insan jurnalis di seluruh nusantara atas sejumlah peristiwa kekerasan tersebut. Mereka juga panglima TNI dan Kapolri menjamin bahwa tak akan ada lagi aksi maupun tindakan serupa yang menimpa jurnalis saat melakukan peliputan di mana pun.

Sebelum mengakhiri aksi damai tersebut, mereka melakukan aksi teatrikal tabur bunga kepada alat peliputan dan salah seorang jurnalis. Mereka juga menggelar aksi jalan mundur ke Mapolres Blitar Kota.

"Ini adalah sebagai simbol jika keadilan bagi kami sudah mati, bahkan hukum sudah semakin mundur," pungkasnya. (tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO