Dua Pelaku Pembunuhan di Pulomas Dibekuk, Satu Tewas, Polisi: Motif Perampokan

Dua Pelaku Pembunuhan di Pulomas Dibekuk, Satu Tewas, Polisi: Motif Perampokan Dua pelaku pembunuhan di Pulomas dibekuk. Tampak kedua pelaku yang terkapar usai ditembak polisi.

"Yang jelas pelaku masuk ke sana, ada 3-4 orang, kemudian menanyakan mana kamar majikan kamu, kemudian meminta ditunjukkan kamar majikannya," ujar Iriawan seperti dilansir detikcom.

Iriawan menepis kemungkinan motif dendam pribadi. "Kalau dia ada motif lain, mungkin nanyanya 'bapak di mana', tetapi ini nanyanya 'di mana kamar majikan kamu'," lanjut Iriawan.

Iriawan menambahkan pelaku mengambil barang milik korban. Namun barang apa saja yang diambil, Iriawan belum bisa menjelaskan lebih detail.

"Dari keterangan keluarga korban memang ada yang hilang, tapi kita belum tahu apa. Kita mau menunjukkan ke korban kan masih trauma. Kami pulihkan kembali trauma psikisnya," katanya.

Ramlan Butar-Butar sendiri tewas di lokasi penangkapan setelah tertembak. Sementara rekannya Erwin Situmorang mengalami luka tembak juga.

Kapolri Jendral Tito Karnavian mengapresiasi kesigapan aparat Polda Metro Jaya (PMJ) dalam membekuk para pelaku pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12), meski dikabarkan masih ada dua pelaku yang diburu.

Penangkapan yang kurang dari satu hari sejak olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu, dilakukan berkat penelusuran dari rekaman Closed Circuit Televison (CCTV).

"Saya menghargai langkah cepat ini. Khususnya kesigapan PMJ dalam pengembangan mengolah TKP lewat CCTV," kata Tito.

Menurut alumni Akpol 1987 itu, kasus tersebut merupakan jenis kejahatan biasa. Namun, cukup mengejutkan karena terjadi saat libur Natal dan jelang Tahun Baru dengan jumlah korban yang cukup banyak.

"Meskipun kasusnya kasus kejahatan biasa tapi jumlah korban cukup besar. Apalagi terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru. ini cukup menghentak," ungkap mantan Kadensus 88 Antiteror itu.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (Sekjen KPAI) Erlinda menduga pembunuhan Pulomas terjadi lantaran dilatarbelakangi dendam.

"Ini semua cerita drama yang mungkin kita garis bawahi, bahwa dendam membuat malapetaka. Dan lagi-lagi anak yang menjadi korbannya," kata Erlinda dikutip dari Bintang.com.

Dugaan tersebut diperolehnya berdasarkan pantauan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berbincang dengan korban selamat.

"Dendam dalam arti kata, pasti polisi akan membongkar tabir ini. Saya sebagai perempuan, ketika melihat TKP, tak ada satu pun benda yang hilang dan kondisi 11 orang dimasukan ke dalam ruangan sempit, untuk apa? Sehingga kami serahkan kepada pihak kepolisian," sambungnya.

Selaras dengan Elinda, pengacara korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, John Siregar, menduga motif pelaku bukan perampokan. Sebab dari keterangan polisi, tak ada barang yang hilang dari rumah mewah konsultan arsitektur tersebut.

"Pasti ada sesuatu yang tak beres ini. Tak mungkin orang seperti Pak Dodi begitu mudahnya dihabisin. Okelah kalau Pak Dodi ya kan, tapi kalau anak-anaknya kan kasihan ada teman anaknya itu. Kasihan itu," tutur pengacara John Siregar di Jakarta, Rabu (28/12).(merdeka.com/detik.com/bintang.com)

Sumber: merdeka.com/detik.com/bintang.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO