Bergelombang, Jalan Nasional Jalur Mudik di Jombang Masih Diperbaiki

Bergelombang, Jalan Nasional Jalur Mudik di Jombang Masih Diperbaiki Salah satu titik jalan nasional di Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang masih diperbaiki, Minggu (18/6/2017). foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Jalur mudik lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah di jalan nasional yang membentang di Kecamatan Bandar Kedungmulyo hingga Kecamatan Perak saat ini masih dalam perbaikan. Itu tidak lain karena jalur mudik utama itu masih bergelombang, bahkan tampak pula berlubang meskipun sedikit.

Salah satunya di persimpangan jalur kereta api di Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang masih diperbaiki, Minggu (18/6/2017). “Ya, sekarang mengerjakan yang tidak rata baik bergelombang maupum yang mumbul ke atas,’’ kata Rohmad salah satu pekerja perbaikan jalan tersebut.

Menurutnya, perbaikan jalan nasional sudah dilakukan sejak minggu lalu sesuai dengan titik kewenangan masing-masing. Untuk perbaikan yang dia tangani, jalan nasional mulai dari arah Bandar Kedungmulyo sampai dengan Jatipelem Kecamatan Diwek.

“Di sini (sekitar perlintasan kereta api, red) juga kita perbaiki. Karena kondisi aspal dan rel kereta api tak mulus. Jadi, kita bongkar aspal baru, kemudian diaspal kembali,” jelas Rohmad.

Sementara itu, Bambang Agus, penilik jalan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur menambahkan, pengerjaan itu dilakukan sebagai untuk persiapan jalan nasional dipergunakan sebagai akses jalur mudik nanti.

“Kalau total yang menjadi kewenangan kita UPT Mojokerto 103 kilometer mulai dari Balongbendo sampai dengan rel KAI Mengkreng,’’ beber Agus.

Adapun area yang dia tangani, lanjut Agus, sepanjang 12 kilometer mulai dari arah persimpangan Mengkreng hingga Desa Cangkringrandu Kecamatan Perak. “Kita tak bisa memastikan di titik mana saja yang harus diperbaiki. Mengajukan terlebih dahulu, kemudian dari kantor akan menghubungi kontraktor, baru bisa turun ke jalan,” ungkap Agus.

Ia menuturkan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan kondisi jalan tersebut tak mulus. Salah satunya perbaikan sebelumnya kondisi aspal belum optimal. “Sebenarnya ada beberapa faktor, salah satunya mungkin ketika pengerjaan dulu aspal terlalu padat, sehingga kondisi dibawah saat itu basah, otomatis lapisan yang atas lentur kemudian kena beban. Beda lagi kalau aspal agak keras, jelas kuat,’’ tandas Agus. (rom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO