Isfah tidak tinggal diam sesaat sebelum motornya dibawa lari. Dia berteriak maling dengan lantang agar warga berdatangan. Mendengar teriakan itu, para pelaku kontan saja langsung mengambil langkah seribu.
Namun, Misbah sedang apes. Berbeda dengan kedua temannya, pria 49 tahun itu tertangkap massa. Warga Sampang, Madura, tersebut tidak bisa berkutik. Belakangan emosi massa semakin membuncah. Gara-garanya, dia kedapatan membawa sebilah pisau yang diselipkan di pinggang.
“Untung tidak jauh dari lokasi ada anggota yang sedang patroli,” kata polisi dengan satu balok di pundak tersebut.
Misbah kemudian diamankan ke dalam mobil polisi. Tetapi, lukanya terlanjur cukup parah. Wajah dan sekujur badannya sudah lebam karena dihajar warga. Misbah pun dibawa ke RSUD Sidoarjo agar mendapat perawatan medis.
“Masih belum sembuh total. Dua temannya yang ikut mau merampas motor korban sedang dicari,” terangnya.
Supratman tidak menampik bahwa aksi debt collector meresahkan masyarakat. Mereka tidak jarang bertindak brutal ketika menemukan pengendara motor yang menunggak cicilan.
“Bahaya kalau dibiarkan. Ulahnya sudah memenuhi unsur premanisme,” ujarnya. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News