Bantu Dokter Selamatkan Nyawa
Tim Fricke mengatakan bahwa "kalau melihat dalam sejarah, berkali-kali terlihat bahwa riset aviasi telah memelopori teknologi baru."
Thorsten Zander ingin hasil riset Brainflight dimanfaatkan rumah sakit. Ia tengah mengerjakan sebuah sistem yang dapat membantu dokter bedah dalam ruang operasi menggunakan antarmuka otak-komputer. Rencananya komputer dapat memperhitungkan keadaan pikiran dokter bedah dan mengkomunikasikannya kepada para kolega.
"Apabila dokter bedah sedang berkonsentrasi tinggi, melakukan operasi yang begitu kompleks, ini akan terlihat dengan lampu kecil berwarna merah, sehingga koleganya mengetahui dan tidak melontarkan pertanyaan," kata Zander.
Mobil Berpenggerak Otak
Interaksi otak-komputer bukan hanya sudah diujicoba di udara. Eksperimen monitor aktivitas otak juga telah diaplikasikan pada pengemudi mobil.
"Yang paling diminati oleh produsen mobil adalah komputer yang dapat mendeteksi ketika seseorang sama sekali tidak berkonsentrasi saat sedang mengemudi, misalnya karena mereka mengantuk," ucap Alan Blackwell dari Departemen Ilmu Saraf di Universitas Cambridge.
Pengemudi mobil juga dipakaikan topi EEG serta konduktor kulit, namun telah ditemukan bahwa kamera yang dipasang pada dasbor dan diarahkan ke mata pengemudi merupakan teknologi yang paling cocok untuk mendeteksi rasa kantuk.
Blackwell menekankan bahwa peneliti tidak boleh terlalu gegabah. "Menurut saya membayangkan apa yang nantinya bisa dilakukan oleh teknologi bagi manusia itu penting dilakukan. Kepala boleh mengawang-awang, tapi kaki harus tetap membumi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News