Aktivis Kecam Perusakan Banner Seruan Memilih Pemimpin Bersih

Aktivis Kecam Perusakan Banner Seruan Memilih Pemimpin Bersih Deklarasi GMCM Mojokerto, menyesalkan aksi vandalisme banner berisi seruan moral memilih paslon. (foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE)

Karena itu, sebagai warga Mojokerto ia malu dengan track record pemimpinnya. "Karenanya kami memberikan pemaparan dan pemahaman agar masyarakat sadar dalam memilih pemimpin. Ini adalah gerakan moral dan legal," urainya.

Ia mewanti-wanti mereka yang menghalangi gerakan ini, maka ada hukuman menanti, yakni pidana satu tahun.

Iwan, salah satu korban Intimidasi oknum tersebut mengungkapkan, dirinya menjadi korban persekusi belasan oknum yang menggeruduk rumahnya. "Mereka datang dan meminta saya menarik banner-banner tersebut, karena dianggap kampanye hitam. Mereka kami curigai, mereka utusan dari salah satu paslon karena ada yang beratribut paslon," klaimnya.

Iwan menegaskan bahwa misinya tersebut bukan terafiliasi dengan salah satu paslon. "Misi kami netral, karena kami tidak mengusung atau mengarahkan kepada salah satu paslon," katanya.

Untuk menjaga tidak adanya money politic dalam pilkada mendatang, komunikasi ini akan berkoordinasi dengan Bawaslu. Tujuannya untuk memastikan pilkada serentak 9 Desember mendatang berjalan tanpa politik uang. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO