​Pemkot Surabaya Siap Gelar Simulasi Tatap Muka bagi Pelajar SD Akhir Desember 2020

​Pemkot Surabaya Siap Gelar Simulasi Tatap Muka bagi Pelajar SD Akhir Desember 2020 Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya saat menggelar simulasi sekolah tatap muka bagi pelajar kelas IX SMP. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - berencana menggelar simulasi sekolah bagi pelajar kelas VI jenjang sekolah dasar (SD). Simulasi ini dilakukan untuk membiasakan pelajar terhadap adaptasi kebiasaan baru sebelum sekolah itu resmi dibuka.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, untuk tahap awal, rencananya simulasi bagi pelajar kelas VI SD ini akan diikuti 25 sekolah yang tersebar di lima wilayah Surabaya, yakni Barat, Pusat, Utara, Selatan, dan Timur.

Baca Juga: Kembangkan Dasina untuk Keamanan Laut Natuna, ITS Gandeng Universitas Telkom dan STTAL

"Saya inginnya di awal sebelum mereka masuk sekolah sudah ada simulasi. Jadi nanti di akhir-akhir Desember kita adakan simulasi membiasakan anak-anak sekolah," kata Wali Kota Risma di Rumah Dinas Jalan Sedap Malam Surabaya, Senin (14/12/2020).

Sebelumnya, melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggelar simulasi sekolah bagi pelajar kelas IX SMP. Simulasi yang berlangsung sejak Senin (7/12/2020) lalu, diikuti 14 SMP negeri dan swasta di Surabaya.

"Sudah satu minggu mulai Senin kemarin. Alhamdulillah, kalau anak SMP kemarin tidak ada kendala, kalau SD kan belum," ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Oleh sebab itu, ia ingin ada simulasi untuk pelajar SD. Ini dilakukan untuk mendapat gambaran secara utuh bagaimana ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di sekolah. "Karena kan beda, kalau anak SMP lebih mudah diarahkan. Jadi sebelum masuk sekolah, saya inginnya ada simulasi," terangnya.

Meski demikian, Risma menyatakan, sebelum simulasi sekolah digelar, pihaknya bakal melakukan pemeriksaan swab kepada para pelajar itu. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka dan meyakinkan para orang tua.

"Karena ada keraguan dari orang tua juga. Orang tua ada yang ragu, takut anaknya sekolah. Tapi kalau anaknya kita swab itu kan tidak ada lagi keraguan untuk sekolah," ujarnya.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Sementara itu, sebelumnya Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo menjelaskan, ada ketentuan yang dibuat di dalam sekolah pada masa pandemi Covid-19. Yakni, pelajar harus dalam kondisi sehat dan sebelumnya telah mengikuti swab dengan hasil negatif. Ketentuan ini berlaku pula bagi para guru maupun seluruh tenaga pendidikan yang hadir di sekolah.

"Kemudian ada persetujuan oleh orang tua. Jadi mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah harus mendapat persetujuan dari orang tua," kata Supomo.

Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat

Di samping itu, kata dia, simulasi dapat digelar dengan syarat persetujuan dari komite sekolah serta dukungan sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah tersebut. "Untuk selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah murid yang datang," katanya.

Dalam melaksanakan simulasi sekolah ini, juga melibatkan lembaga yang concern di bidang kesehatan. Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan dan evaluasi agar proses belajar di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran Covid-19. (diy/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO