CATAT! Di Kongres Pergunu, Ketua Komisi VIII Janji Perjuangkan 'Madrasah' Tetap Ada di UU Sisdiknas | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

CATAT! Di Kongres Pergunu, Ketua Komisi VIII Janji Perjuangkan 'Madrasah' Tetap Ada di UU Sisdiknas

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muhammad Aulia Rahman
Sabtu, 28 Mei 2022 13:20 WIB

Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, saat menghadiri pembukaan Kongres III Pergunu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, berjanji akan memperjuangkan agar Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) tetap mencantumkan kata-kata 'madrasah'.

Menurut Yandri, upayanya menjaga agar kata-kata 'madrasah' tetap ada di UU Sisdiknas merupakan bentuk perjuangan dan amal ibadah terhadap Pergunu.

"Salah satu perjuangan bersama kita dalam Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) adalah memperjuangkan kata-kata madrasah dalam undang-undang. Setuju atau tidak setuju?," ujarnya saat memberi sambutan dalam Pembukaan Kongres III Pergunu yang disambut serempak oleh peserta "setuju", Jumat (27/5/2022).

Politikus PAN itu mengaku siap menunggu pengurus Pergunu di Komisi VIII DPR RI untuk menerima rekomendasi hasil Kongres yang berlangsung selama tiga hari, 26-28 Mei 2022.

"Begitu pun ketika saya kunjungan ke berbagai daerah, saya siap berdiskusi dengan pengurus Pergunu di daerah," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Pergunu KH. Asep Saifudin Chalim meminta agar Kongres Pergunu memberikan dua rekomendasi terhadap dua isu yang saat ini sedang jadi perbincangan.

Pertama, yaitu rekomendasi terkait UU Sisdiknas yang menghapus 'madrasah'. Bahkan, Kiai Asep siap memberangkatkan semua pengurus wilayah untuk mengawal rekomendasi itu ke DPR RI maupun Pemerintah Pusat.

"Alhamdulillah, tadi Pak Yandri (Ketua Komisi VIII DPR RI) menyatakan telah siap untuk menerima rekomendasi dari Pergunu," jelas Kiai Asep.

Sementara rekomendasi kedua adalah terkait LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Kiai Asep mengutip pernyataan Wakil Ketua PBNU, KH. Anwar Iskandar (Gus War), yang mengatakan bahwa sapi lebih mulia dari pelaku-pelaku LGBT.

"Kenapa? Karena sapi tidak ada yang LGBT. Karena itu beliau mengatakan itu," ucap Kiai Asep disambut tawa peserta dan tamu undangan.

"Oleh karena itu, Bapak dan Ibu sekalian, terhadap LGBT PBNU bersikap tegas. Tapi seandainya (PBNU) tidak bersikap tegas, biar Pergunu yang bersikap tegas," tambah Kiai Asep yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah. (mar/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video