Jasa Tirta I Konservasi Ratusan Hektare Lahan Kritis di Danau Toba | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jasa Tirta I Konservasi Ratusan Hektare Lahan Kritis di Danau Toba

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Zahrotul Maidah
Rabu, 21 Desember 2022 22:14 WIB

Direktur Operasional Perum Jasa Tirta I ,Milfan Rantawi (tengah), saat menanam pohon alpukat di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba.

"Nantinya tanaman produktif ini akan dimiliki oleh para pemilik lahan, sehingga sekaligus sebagai bentuk apresiasi untuk para pemilik lahan yang bersedia menjaga tanaman tersebut," tuturnya.

Kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Toba ini juga mendapatkan pendampingan teknis dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara selaku pihak Independen.

Selain itu, PJT I bersama PT Inalum juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Toba melalui Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang telah berlangsung sejak 2021. Saat ini PJT1 melakukan tahapan pemantauan pasca penanaman sembari mengumpulkan data sebagai acuan perbaikan tingkat hidup tanaman semakin baik untuk dapat berkontribusi dalam usaha konservasi tanah dan air di DTA danau Toba ini.

"Kegiatan ini masih perlu perbaikan dan pendapat dari banyak stakeholder agar dapat terlaksana dan tercapai sasarannya yakni melestarikan Danau Toba," jelas dia.

Milfan Rantawi menyampaikan, Perum I sebagai BUMN berbentuk Perum diberi serah operasi oleh Kementerian dalam hal ini Kementerian PUPR dengan berpegang pada 5 pilar yaitu Konservasi Sumber Daya Air (SDA), Pendayagunaan SDA, Pengendalian Daya Rusak (memastikan infrastuktur optimal dan memiliki usia guna panjang), Memberikan informasi tentang kualitas SDA, dan Melakukan pemberdayaan masyarakat.

"Konservasi yang dilakukan untuk memastikan tanaman tumbuh, mengawetkan air agar Danau Toba dan sungai terjaga," ungkap dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, perusahaan mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat.

"Perusahaan memberikan bantuan bibit, penanaman hingga perawatan pada masyarakat pemilik lahan untuk memastikan tanaman tumbuh terawat dan terjaga. Hasil lahan akan menjadi milik masyarakat. Kegiatan juga sebagai upaya untuk mengantisipasi climate change," ungkapnya. (mid/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video