Menteri ESDM Sidak Kelangkaan BBM, Jadi Petugas SPBU Tapi Berdasi
Rabu, 27 Agustus 2014 15:07 WIB
Sementara Direktur Pemasaran dan
Niaga Pertamina, Hanung Budya, menyatakan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM)
saat ini disebabkan oleh kepanikan masyarakat pada program pembatasan
pemerintah. Oleh karena itu, mulai hari ini, Pertamina akan menormalkan pasokan
dan mencabut pembatasan.
Ia mengatakan keputusan pencabutan pembatasan BBM merupakan arahan pemerintah.
Pemerintah menjamin akan bertanggung jawab jika kuota BBM melonjak dan jebol.
"Saya dipanggil (menko perekonomian) CT, disampaikan arahan secara lisan
concern pemerintah. (Pertamina) Diminta untuk hentikan pengiritan. Kemudian
saya lapor, menurut perhitungan, kuota tidak akan cukup. Itu tanggung jawab
pemerintah kata CT. Pemerintah akan ambil solusi," ujarnya saat ditemui di
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (27/8).
Pemerintah, menurutnya, juga meyakinkan Pertamina bahwa tidak akan mangkir
pembayaran kelebihan kuota. CT sendiri akan menugasi menteri keuangan untuk
mengalokasikan dana.
"Kata CT tidak, nanti saya (CT) sampaikan ke menkeu. Kebijakan ini tidak
akan merugikan Pertamina kata CT," ungkapnya.
Meluasnya kelangkaan BBM, lanjutnya, disebabkan kepanikan masyarakat ini
berefek berantai. Guna mencegahnya, maka dia mengaku pemerintah segera bergerak
mengeluarkan kebijakan normalisasi ini.
Hanung menambahkan penekanan pemerintah saat ini ialah lebih pada menjaga
distribusi BBM subsidi. Masyarakat tidak boleh membeli BBM menggunakan jerigen,
pembelian berlebihan hingga melarang penjualan secara eceran.
Maka dari itu, pihaknya mengajak pemangku kepentingan terkait seperti
pemerintah daerah, kepolisian, dan BPH Migas untuk mengawasi proses distribusi.
"Semua bertanggung jawab, ada di UU Migas. Karena Pertamina repot, sulit
lakukan pengawasan karena banyak hal yang terjadi di lapangan," tuturnya.
sumber : merdeka.com