​Undang Gus Baha, Haul ke-10 Gus Dur di Tebuireng Gelar Seminar “Silang Pendapat Makna Radikalisme” | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Undang Gus Baha, Haul ke-10 Gus Dur di Tebuireng Gelar Seminar “Silang Pendapat Makna Radikalisme”

Editor: MMA
Minggu, 01 Desember 2019 12:29 WIB

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). foto: dok setneg/wikipidea

Pada malam puncak acara haul akan diisi pengajian oleh KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) dan testimoni para tokoh nasional yaitu dr. Marsilam Simanjuntak, S.H, Sekretaris Kabinet Indonesia pada era Presiden Gus Dur, Ir Sarwono Kusumaatmadja, Menteri Ekplorasi Kelautan Indonesia pada era Presiden dan Prof. Dr. KH. Nasihin Hasan, sahabat .

lahir pada 7 September 1940. Ia wafat pada usia 69 tahun dan dimakamkan di Maqbarah Masyayikh di Pesantren Tebuireng. Ia dimakamkan dekat makam ayahnya, KH Abdul Wahid Hasyim (pahlawan nasional) dan kakeknya, Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan Pesantren Tebuireng yang juga pahlawan nasional.

dikenal sebagai tokoh humanis dan diyakini sebagai waliyullah. Tak heran jika kini pusaranya dibanjiri peziarah, baik dari dalam maupun luar negeri. Tiap hari ribuan peziarah datang ke makam dan mendoakan tokoh Islam inklusif bernama asli Abdurrahman Ad-Dakhil itu.

Yang menarik, para peziarah selalu menyisihkan sedekah ke kotak amal yang dikelola Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT). Tiap bulan terkumpul sekitar Rp 300 juta. Namun sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng bersama para dzurriyah Bani Hasyim memisahkan secara ketat dan tegas dana sumbangan dari peziarah itu dengan keuangan Pesantren Tebuireng. Dana-dana sumbangan para peziarah itu disalurkan secara khusus kepada para duafa’, fakir miskin, anak yatim, siswa tak mampu di luar Pesantren Tebuireng. (MA)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video